Akhir Hidup Raja Pelopor Penyembahan Berhala di Tanah Arab

Setelah mendengar pernyataan yang menggetarkan hati itu, tiba-tiba si Amri’ langsung turun dari kudanya dan menghampiri si nelayan kemudian berkata, ”Perkataanmu mendadak membuat keruh hidupku yang selama ini indah, dan menikam jantung kalbulku, ulangi dan jelaskan apa maksud perkataanmu tadi.”

Si nelayan tadi pun menjelaskan maksud perkataan dan motifnya mengumpulkan tulang belulang. Dia menjelaskan bahwa, tulang belulang tersebut merupakan milik para raja yang telah terlenakan gemerlap dunia, mereka telah tertipu muslihat dunia dan terbuai untuk tetap waspada dari pertarungan itu, hingga akhirnya ajal menjemput, mereka dihinakan oleh harapan palsu dan tercerabut dari kenikmatan, lalu meninggalkan mereka dalam lapisan tanah. Tulang belulang ini akan kembali dihidupkan kemudian menerima pembalasan. Bisa jadi balasannya surga atau juga malah menuju neraka.

Penjelasan ini membuat Amri’ lemas seketika. Nasehat itu benar-benar mengena dan membuatnya tersadar. Dia memutuskan mengembara dalam kesederhanaan, melepaskan baju kemewahan, dan berkelana. Inilah akhir dari Amri’ hingga jejaknya tak lagi terlacak. (rol)