Ahmad Thomson Urai Kapitalisme (2) : Setiap Pertempuran, Yahudi lah Paling Untung

John Reeves melanjutkan ceritanya:

Hari berikutnya dia kelihatan bersandar di pilarnya di bursa saham yang terkenal tersebut, dengan kondisi kesehatan serta spirit yang hancur, dan terlihat seperti orang yang kewalahan sebagai akibat bencana yang dahsyat yang dialaminya. Kegelapan dan rasa putus asa menghinggapi penduduk kota selama beberapa hari, dan setiap orang melihat ke Rothschild, dan memandang satu sama lain, dan akhirnya sampai pada suatu kesimpulan bahwa harapan mereka telah dihancurkan dan belum tahu hal terburuk apakah yang akan terjadi. Bukankah Rothschild telah melakukan perjalanan lintas benua secara tergesa-gesa? Dan apakah agennya telah menjual seluruh sahamnya?

Sepanjang hari mencekam tersebut, beredar rumor (yang berasal dari sumber yang tidak diketahui) mulai menyebar di masyarakat yang mengatakan bahwa tentara Blucher telah dikalahkan oleh Napoleon di Ligny pada tanggal 16 dan 17 Juni, dan Wellington tidak dapat berharap untuk dapat menghambat kemenangan Napoleon dan besertanya kekuatan yang lebih besar mungkin sudah mengambil alih wilayah lawan pada tanggal 20 Juni, 1815, dan hanya Nathan Rothschild satu-satunya orang yang berada di London yang mengetahui siapa yang memenangkan pertempuran di Waterloo.

Setelah hari berlalu, harga di bursa saham turun dan turun dengan cepat sehingga setiap orang mencoba memotong kerugian dengan menjual sahamnya sedapat mungkin, dan mungkin berharap agar mereka seperti agen Nathan Rothschild yang telah menjual saham-sahamnya pada permulaan hari itu.

John Reeves melanjutkan:

Dan ketika sore menjelang, tidak ada sinar yang menerangi kegelapan yang menyelimuti kondisi saat itu. Namun di sore berikutnya dengan tiba-tiba, terjadi suatu kondisi yang sangat menghebohkan. Dimana dilaporkan bahwa semua orang dengan mata yang membelalak dan dahi yang berkerut, bahwa Wellington adalah si pemenang, dan bangsa Perancis kalah. Nathan Mayer lah yang mengumumkan pertama kali berita bagus tersebut kepada temannya dengan rasa senang dan kepuasan yang ditutup-tutupi. Ketika khabar gembira sampai kepada mereka secara resmi beberapa jam kemudian, kegembiraan publik meluap melewati batas. Aktivitas keuangan di bursa saham meningkat kembali. Banyak yang mengasihani Rothschild atas kerugian besar yang dialaminya, begitu mereka pikir, menderita; mereka tidak mempunyai kecurigaan sedikitpun; hal ini disebabkan ia menggunakan pialang saham yang telah dikenal masyarakat luas  sebagai agennya menjualkan sahamnya secara terbuka, sementara pialang sahamnya yang tidak dikenal publik telah membeli secara rahasia setiap saham yang dapat mereka amankan. Jauh dari kerugian, alih-alih dia telah memanipulasi uangnya hampir 1 juta poundsterling.

Dan hal diatas terjadi pada tahun 1815, dan nilai pounds telah berkali lipat meningkat– bahkan paling tidak lebih dari 30 kali lipat – saat ini.

Bersambung…