Mendagri India: Perang Baru itu Bernama Jihad

Muslim India mengkritik pernyataan Menteri Dalam Negeri, Shri P Chidambram yang mengaitkan jihad dengan terorisme. Sejumlah organisasi Muslim di India menyatakan, pernyataan Chindambram menunjukkan ketidaktahuannya tentang jihad dalam Islam sehingga diinterpretasikan secara serampangan.

Dalam pidatonya tanggal 23 Desember lalu, mendagri India itu mengatakan bahwa jihad menggunakan teror sebagai instrumen untuk mencapai tujuannya. "Kita menyaksikan munculnya perang jenis lain, yaitu jihad. Tidak seperti Perang Salib yang asli, jihad bukan seperti perang konvensional. Jihad menggunakan teror sebagai instrumen untuk mencapai tujuannya," kata Chidambram.

Pernyataan itu kontan menuai kecaman dari organisasi-organisasi Muslim di India. Wadah organisasi Muslim, All India Muslim Majlis-E-Mushawarat dalam pernyataan protesnya menyatakan pernyataan mendagri tentang jihad sangat keliru dan menunjukkan pengetahuan yang minim penulis pidato Chindambram soal jihad.

"Jihad adalah perang untuk melakukan perlawanan terhadap para penyerbu dan penjajah seperti yang dilakukan para leluhur kita saat melawan penjajahan Inggris di India," demikian pernyataan Majlis-E-Mushawarat.

Organisasi itu juga menyatakan bahwa istilah jihad sudah disalahgunakan oleh negara AS untuk melakukan pembenaran terhadap tindakannya menduduki negara lain dan merampas sumber daya alam negara yang bersangkutan. "AS memulainya dengan melatih, mempersenjatai dan membiayai orang-orang Afghanistan untuk melawan pendudukan Soviet. Media massa yang berada dibawah kontrol AS menyebutnya sebagai ‘jihad’. Lalu kondisinya berbalik, mereka yang pernah dilatih dan dipersenjatai AS sekarang berbalik melawan AS," jelas Majlis-E-Mushawarat.

Majlis itu menegaskan bahwa Muslim India tidak pernah menggunakan kekerasan untuk melawan negara atau ikut dalam aktivitas semacam itu di negara lain. Muslim India, sambung Majlis-E-Mushawarat, justeru sering menjadi korban kekerasan dan kampanye anti-Muslim di India. (ln/iol)