Militer AS Membayar Taliban

Sebuah kebijakan baru dari pemerintah AS, di mana para pejuang Taliban akan dibayar AS, jika mau bekerjasama dengan militer AS, dan tidak lagi menggunakan tindak kekerasan memerangi pemerintah Afghanistan dan militer AS.

Ketentuan ini dicantumkan dalam undang-undang baru ditandatangani oleh Presiden Barack Obama. Pembayaran imbalan ini sudah pernah dilakukan oleh para panglima Amerika di Irak untuk membujuk pemberontak agar membelot ke pihak mereka, tapi pertama kali taktik ini resmi diberlakukan di Afghanistan.

Program Tanggap Darurat Panglima, CERP, dibentuk untuk memberi militer AS sarana untuk untuk membuka jalan, menggali sumur, dan memberikan bantuan kemanusiaan lain yang bersifat mendesak ke warga Irak dan Afghanistan. Namun, di Irak, dana itu juga bisa disalurkan kepada pemberontak, asal mereka membelot. Pendukung skema CERP menyatakan, taktik ini memungkinkan sekitar 90 ribu warga Irak yang sebelummya bersikap bermusuhan membentuk milisi lokal dan melindungi daerah dari militan.

Skema ini dianggap ikut mengurangi tingkat tindak kekerasan di Irak. Kini, kewenangan yang sama diberikan kepada para panglima AS di Afghanistan.

Salah satu Klausul dalam undang-undang anggara belanja pertahanan tahun 2010  menyatakan, mereka boleh menggunakan dana tersebut untuk mendukung "reintegrasi ke masyarakat Afghanistan" orang-orang yang meninggalkan tindak kekerasan untuk melawan pemerintah.

Total 1,3 miliar dollar telah dianggarkan untuk belanja tersebut, meski belum ada besaran ditetapkan untuk pos program reintegrasi. Ketua Komite Angkatan Bersenjata pada Senat Amerika, Senator Carl Levin mengatakan, dia menghendaki dana itu dipergunakan untuk membayar para mantan pejuang taliban untuk melindungi warga masyarakat mereka. (m/bbc)