Syaikh Al-Kalbani, Warga Kulit Hitam Pertama yang Menjadi Imam Masjid Haram

Untuk pertama kalinya, seorang kulit hitam menjadi imam Masjid Haram di Mekkah. Syaikh Adel bin Salim Al-Kalbani, sejak bulan September 2008 ditunjuk oleh Raja Arab Saudi, Raja Abdullah sebagai Imam Masjid Haram.

Sejak terpilih menjadi imam masjid yang dikunjungi hampir dua juta Muslim dunia pada musim haji itu, Syaikh Al-Kalbani sering diwawancarai oleh media massa di Saudi. Tiap kali memberikan pernyataan di depan publik, ia selalu memuji Raja Abdullah selaku “Pelindung Dua Masjid Suci” yang telah menunjuknya sebagai salah satu imam masjid Haram.

Ia menilai penunjukkan itu sebagai sikap yang “berani” dari Raja Abdullah untuk memberikan posisi terhormat pada seseorang tanpa melihat “kekurangan atau warna kulit seseorang.” Apalagi Al-Kalbani mengaku tidak memiliki gelar kesarjanaan dan cuma memiliki modal suara yang indah dan keahlian khusus dalam membaca al-Quran.

Syaikh Al-Kalbani sudah 20 tahun menjadi imam di berbagai masjid di Saudi. Namanya sudah sangat terkenal di kalangan warga Saudi, bahkan Raja Khalid Bin Abdul-Aziz di Riyadh sangat mengagumi karena keindahan suara Syaikh Al-Kalbani saat melantunkan ayat-ayat suci al-Quran. Oleh para pengagumnya Al-Kalbani diberi julukan “si burung bulbul hitam”.

Sebagian warga Saudi menyamakan terpilihnya Syaikh Al-Kalbani sebagai imam Masjid Haram dengan terpilihnya Barack Obama sebagai presiden AS, karena keduanya sama-sama dari kalangan warga kulit hitam. Al-Kalbani mengaku tidak keberatan dengan hal itu.

“Faktanya, orang kulit berwarna, imigrant, bisa menjadi presiden AS. Apalagi dia keturunan Muslim. Ini mengagumkan. Saya sama sekali tidak keberatan jika penunjukkan saya sebagai Imam Masjid Haram dibanding-bandingkan dengan terpilihnya Obama, sebagai president pertama dari kalangan warga kulit berwarna,” papar Syaikh Al-Kalbani.

Meski demikian ada juga warga yang mengkritik pandangan itu. Mereka menegaskan bahwa sejak dulu, Islam tidak pernah membedakan manusia berdasarkan warna kulit. “Kita tidak boleh lupa, pada jaman Rasulullah ada muadzin Bilal Al-Habshi berkulit hitam!,” tulis seorang warga Saudi dalam komentarnya di internet. (ln/mol)