17 Warga Sipil Dieksekusi di Penjara Libya

Sebuah rumah sakit di ibukota Libya telah menerima mayat 17 warga sipil yang diyakini telah dieksekusi di kompleks Bab al-Aziziya sebelum fasilitas itu dikuasai oleh pasukan revolusioner.

"Kemarin, sebuah truk tiba di rumah sakit dengan 17 mayat," kata Kirsty Campbell dari International Medical Corps di rumah sakit Tripoli, Reuters melaporkan pada hari Kamis kemarin (925/8).

Pekerja medis Inggris tersebut mengatakan ada laporan mayat lagi, tapi ia bisa mengkonfirmasi bahwa ada 17 korban.

Usamah Al-Hadi Mansur, yang selamat dari pembunuhan, mengatakan penjaga di penjara Gharour, di tepi kompleks Bab Al-Aziziya meminta 23 narapidana untuk berbaring di tanah dan kemudian menembaki mereka.

Dugaan eksekusi dilakukan untuk menekan pejuang revolusioner, meskipun kepemimpinan mereka telah menolak klaim tersebut.

"Kepemimpinan Dewan Transisi Nasional meminta para pejuang untuk tidak membunuh siapa pun, tidak membahayakan siapa pun, kecuali jika situasi pertempuran. Saya tidak berpikir mereka akan membunuh tawanan," kata dubes Libya Jenewa Ibrahim Al-Dredi Siad.

Sementara itu, pejabat Dewan Transisi Nasional mengumumkan pada hari Kamis kemarin bahwa mereka telah memindahkan pemerintahan transisi dari kota timur Benghazi ke ibukota Tripoli.(fq/prtv)