Al-Qaida Klaim Sebagai Pelaku Serangan ke Gereja Katolik di Baghdad

Kelompok yang menamakan dirinya "Negara Islam Irak" mengaku bertanggung jawab atas serangan ke Gereja Katolik di Karrada, Baghdad Tengah. Kelompok yang disebut-sebut berafiliasi dengan Al-Qaida itu menuntut pembebasan terhadap semua anggota Al-Qaida yang ditahan di penjara-penjara Irak dan Mesir.

Insiden berdarah di Gereja Katolik terjadi hari Minggu (31/10). Sekelompok orang bersenjata menyerbu gereja itu dan menyandera sekitar 100 orang yang berada di dalam gereja. Upaya pembebasan yang dilakukan tentara polisi Irak menimbulkan baku tembak dengan kelompok penyandera sehingga jatuh korban tewas sebanyak 58 orang, 25 orang diantaranya adalah sandera.

Menteri Pertahanan Irak Abdul Qadir Al-Obeidi mengatakan bahwa pihaknya menyadap hubungan telepon kelompok penyerang dan meyakini bahwa diantara para pelaku tidak semuanya orang Irak.

Sementara itu, stasiun televisi Al-Baghdadiya menyatakan bahwa mereka menerima telepon dari seseorang yang mengklaim sebagai salah seorang pelaku serangan. Orang tersebut bicara dengan dialek Arab klasik yang diduga untuk menyamarkan identitasnya.

Tak berapa lama setelah serangan, kelompok "Negara Islam Irak" memuat pernyataan di internet bahwa merekalah yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. Selain menuntut pembebasan anggota Al-Qaida dari penjara Irak dan Mesir, kelompok itu juga menyatakan bahwa ada sejumlah muslimah yang ditawan di dalam biara-biara Gereja Kristen Koptik di Mesir.

Meski demikian, aparat berwenang di Irak belum bisa memastikan apakah ada keterlibatan warga negara Mesir dalam insiden serangan ke gereja di Baghdad Tengah itu. Juru Bicara Angkatan Bersenjata Irak Mayor Jenderal Qassim Al-Moussawi hanya menyatakan bahwa operasi pembebasan sandera di gereja Katolik itu sukses meski korban tewas mencapai lebih dari 50 orang.

Militer AS di Irak menuding Al-Qaida dibalik serangan ke gereja tersebut, melihat dari taktik, teknik dan prosedur yang dilakukan oleh para pelaku serangan. Perdana Menteri Irak Nouri Al-Maliki mengutuk serangan tersebut yang disebutnya sebagai upaya untuk mengusir kaum Kristiani dari Irak.

SITE, lembaga pemantau situs-situs jihad menyatakan bahwa kelompok "Negara Islam Irak" mengancam pemerintah akan melakukan serangan serupa di Mesir jika gereja Kristen Koptik di Mesir tidak memenuhi tuntutan mereka dalam waktu 48 jam. (ln/aljz/mol)