Krisis Ekonomi: Beli Mobil Hadiahnya Mobil

Krisis ekonomi makin meluas ke berbagai negara. Sementara para pengusaha otomotif di AS sedang membujuk Kongres agar mengucurkan dana penyelamatan bagi industri otomotif, showroom-showroom mobil di Belgia menggelar program "BOGOF" (Buy One Get One Free) dengan harapan konsumen tertarik membeli mobil-mobil mereka.

Langkah ini diambil karena situasi ekonomi yang makin memburuk membuat penjualan mobil di Belgia menurun tajam sehingga menimbulkan krisis keuangan di tingkat pedagang eceran. Euronews melaporkan, strategi penjualan "beli satu dapat satu" ternyata mendapat tanggapan positif dari konsumen, meski mobil yang disediakan sebagai hadiah adalah mobil-mobil model lama dan tidak banyak yang menggunakannnya lagi.

Sebuah showroom di Belgia mengatakan, program "BOGOF" bertujuan untuk menghabiskan stok mobil yang tidak laku dan meningkatkan pendapatan untuk perputaran dan kelangsungan bisnis mereka.

Akibat krisis ekonomi global, perusahaan-perusahaan otomotif di AS, Eropa dan Asia mengalami penurunan pesanan pada bulan November.Di Belgia, permintaan akan mobil baru turun sebesar 16,4 persen. Di Prancis, turun 14 persen, di Spanyol, turun hampir 50 persen dan di pasar mobil Italia, permintaan turun 29, 5 persen. Di AS, menurut data yang dirilis hari Selasa kemarin, penjualan mobil pada bulan November saja turun sebesar 37 persen.

Krisis pekreditan menyebabkan para konsumen sulit mendapatkan pinjaman uang dari bank-bank untuk membeli mobil baru. Para konsumen juga lebih memilih menahan diri untuk tidak beli mobil baru sampai kondisi perekonomian membaik.

Tiga perusahaan otomotif besar di AS, Ford, GM dan Chrysler sudah meminta dana penyelamatan sebesar 34 milyar dollar pada Kongres AS atau mereka akan melakukan PHK besar-besaran karena pendapatan mereka tidak sepadan lagi dengan biaya produksi yang harus dikeluarkan. Perusahaan otomotif GM penjualannya menurun hingga 41 persen pada bulan November dan total pendapatan perkapitanya sudah pada posisi terendah dalam 50 tahun belakangan ini. (ln/prtv)