Kourosh Mozouni: 'Saya Pindahkan Orang-Orang Israel ke Hawai'

Meski usianya baru 12 tahun, anak baru gede ini sudah menunjukkan bakatnya sebagai politisi handal. Dengan berani ia mengungkapkan agenda-agenda politiknya jika ia terpilih menjadi presiden Iran.

Ia mengatakan akan memindahkan Israel ke Hawai dan menaikkan gaji pegawai lelaki agar para ibu tidak perlu bekerja.

Dia adalah Kourosh Mozouni asal Iran yang bercita-cita menjadi presiden Iran. Tak tanggung-tanggung, meski usianya masih sangat muda, bahkan masih tergolong usia anak-anak, Mozouni ikut mendaftarkan diri sebagai kandidat presiden Iran dalam pemilu presiden yang akan berlangsung bulan Juni mendatang.

Dengan kepolosan seorang anak, Mozouni seperti dikutip Press TV mengatakan, "Saya akan bernegosiasi dengan Presiden Barack Obama untuk membeli pulau Hawai dan memindahkan orang-orang Israel ke pulau itu, sehingga rakyat Palestina bisa hidup dengan damai di tanah airnya."

"Ibu-ibu, anak-anak dan para pemuda akan memilih saya," tukas Mozouni dengan percaya diri di hadapan para wartawan yang mengerubunginya usai ia mendaftarkan diri sebagai kandidat presiden di kantor kementerian dalam negeri Iran.

Mozouni juga mengatakan, jika terpilih sebagai presiden dia akan memberlakukan larangan permainan di komputer dan akan membuat undang-undang yang membolehkan para ibu bekerja kantoran dengan syarat mereka tidak punya anak yang usianya masih dibawah lima tahun. Ia juga menegaskan akan menghentikan segala bentuk pembunuhan dan penindasan terhadap anak-anak di seluruh dunia, termasuk di Gaza.

Kedatangan Mozouni ke kantor kementerian dalam negeri Iran menarik perhatian para wartawan. Ketika ditanya apakah Mozouni tahu tentang "yellow cake", sebutan untuk substansi yang digunakan untuk bahan bakar nuklir-dengan cerdik Mozouni berkelit dengan mengatakan bahwa seorang presiden tidak harus tahu segala sesuatu.

"Anda semua punya kulkas di rumah, tapi apakah kalian tahu perbedaan dari elemen-elemen dalam kulkas itu? Rakyat Iran meyakini energi nuklir adalah hak mereka yang sah, tapi bukan berarti mereka harus tahu segalanya tentang nuklir," ujar Mozouni menjawab pertanyaan para wartawan.

Mozouni akan bertarung dengan 170 orang, 11 diantaranya perempuan yang sudah mendaftarkan diri sebagai kandidat presiden dalam pemilu presiden Iran bulan Juni mendatang. Tapi Mozouni nampaknya harus bersabar untuk bisa ikut pemilu presiden karena kementerian dalam negeri menolak pendaftaran Mozouni karena usianya yang masih sangat muda.

Bursa kandidat presiden Iran diramaikan dengan keikutsertaan sejumlah tokoh-tokoh penting di Iran, antara lain mantan kepala Garda Revolusi Iran, termasuk presiden Iran yang saat ini masih menjabat, Mahmoud Ahmadinejad. Ahmadinejad sudah mendaftarkan dirinya kembali sebagai kandidat presiden pekan kemarin.

Para kandidat yang mendaftarkan diri selanjutnya akan diseleksi oleh Dewan Perwalian. Mereka akan melakukan penyeleksian dengan ketat menyangkut moral dan kriteria lainnya dari para pendaftar. (ln/aby)