Lailatul Qadr, Tiga Juta Muslim Padati Masjid Haram dan Masjid Nabawi

Lebih dari tiga juta Muslim memadati Masjid Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah pada Minggu malam (5/11) bertepatan dengan malam ke-27 bulan Ramadan, malam-malam terakhir di bulan Ramadan dimana akan turun malam mulia Lailatul Qadr.

Di masjid Haram, Makkah, ratusan ribu jamaah mengikuti salat tarawih dan salat Qiyamullail serta memanjaatkan doa khusus agar mendapatkan keberkahan Lailatul Qadr, malam yang lebih baik dari 1.000 bulan. Rasulullah Saw tentang keutamaan Lailatul Qadr bersabda, "Siapa saja yang menegakkan salat pada Lailatul Qadr dengan keimanan dan berharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya di masa lalu."

Pemerintah kota Makkah sudah mengantisipasi kepadatan jamaah yang akan terjadi selama 10 hari terakhir Ramadan. Para jamaah berasal dari kota-kota di Arab Saudi dan dari negara lain yang sedang melaksanakan umrah. Untuk menjaga keamanan dan ketertiban, pemerintah kota mengerahkan sekira 4.500 polisi dan untuk menjaga kebersihan, penanggung jawab Dua Masjid Suci dan Pemda Makkah mengerahkan hampir 10.000 pekerja. Sebagai pelayanan bagi para jamaah, disediakan 20.000 mesin pendingin air minum yang tersebar di seluruh area Masjid Haram. Pemerintah kota juga mengerahkan petugasnya menginspeksi gerai-gerai toko makanan untuk menjaga kebersihan dan kelayakan makanan.

Meski dipadati jamaah, lalu lintas kota Makkah tetap lancar dan tidak ada laporan insiden kecelakaan. Pihak keamanan juga menurunkan pasukan keamanan khusus untuk mencegah tangan-tangan jahil alias pencopet beraksi dan mencegah terjadinya tindakan kriminal lainnya. Pemadan kebakaran dan regu penolong juga disiagakan di pusat kota Makkah.

Bulan Ramadan juga membawa berkah bagi pengusaha hotel dan penyewaan apartemen karena hampir semua tempat menginap di Makkah terisi penuh. Para penjual sajadah di kota itu mengatakan, tingkat penjualan sajadah meningkat tajam pada hari Minggu kemarin karena banyak jamaah yang membeli sajadah untuk mengantisipasi jika mereka tidak kebagian tempat dan terpaksa salat di luar area masjid. Karena permintaan melonjak, harga sajadah pun merangkak naik yang biasanya rata-rata seharga 10 rial menjadi 25 rial.

Sopir-sopir taxi dan minibis juga mengais rezeki dengan mengenakan tarif lebih mahal dari biasanya. Sopir taxi mengenakan ongkos rata-rata 90 rial dari masjid Haram ke area parkir bis umum, sedangkan minibis mengenakan 15 sampai 20 rial per penumpang.

Kepadatan jamaah juga terjadi di Masjid Nabawi, Madinah. Jamaah lokal, ekspatriat dan pengunjung dari negara lain mengikuti salat tarawih dan salat Qiyamullail di Masjid Nabi itu. Selain itu, kaum muslimin yang melaksanakan itikaf di masjid ini dipekirakan mencapai 10.000 orang. (ln/arabnews)