Muslim Denmark Harus Jalani Puasa 18 Jam Sehari

Meskipun tidak ada masjid resmi di Denmark; kaum muslimin di sana berusaha untuk tetap menciptakan suasana Ramadhan, di mana beberapa pusat kebudayaan Islam tradisional dan kapel menyiapkan acara berbuka puasa setiap hari Sabtu alam suasana persaudaraan dan kemurahan hati.

Di Denmark, umat Muslim yang tinggal di sana tidak lebih dari 170 ribu orang, mereka harus mengalami situasi dan kondisi yang berbeda di bandingkan negara-negara Muslim l pada bulan Ramadhan, selama bulan puasa, muslim Denmark harus menahan lapar dan haus sampai lebih dari 18 jam sehari.

Menurut Mohammed Al-Alawi dari Pusat untuk Wakaf Islam di Kopenhagen: "Kami harus melalui jam panjang puasa dalam berpuasa di bulan yang diberkati ini, tapi kami percaya dengan kesulitan ini insya Allah akan terbayar dengan janji Allah," menurut kantor berita Yordania.

Ada perbedaan yang signifikan dalam jumlah jam puasa di Denmark antara musim dingin (berkisar hanya 7 jam) dan musim panas bisa mencapai periode puasa sampai 22 jam.

Meskipun tingginya jumlah jam puasa di musim panas, tetapi bulan suci Ramadhan bagi Muslim Denmark menjadi ajang untuk meningkatkan keimanan dan menjadi sarana pendidikan bagi kekuatan iman dan seruan spiritual untuk mempertahankan identitas yang jelas tentang adanya ancaman Islam, yang keluarga Muslim Denmark harus dipertahankan, khususnya bagi generasi baru, yang lahir di Denmark.

Keluarga muslim di Denmark menjadikan bulan suci Ramadhan dengan memanfaatkan untuk membentuk suasana keimanan sebagai sarana mengimbangi beberapa kelemahan dan kekurangan yang mempengaruhi anggota keluarga, dari lingkungan sekitar mereka dan menjalin persatuan Islam dengan sesama muslim mereka di dunia.

Muslim di Denmark telah berhasil memberikan suasana lain di Ramadhan, meskipun mereka sendiri tinggal di negara non-muslim yang sekuler.(fq/imo)