Partai Islam Tuntut Perdana Menteri Pakistan Mundur

Pimpinan sebuah partai Islam telah meminta Perdana Menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani untuk mundur dari jabatannya, sebagai krisis politik yang terus menghantui negara Asia Selatan tersebut.

"Perdana Menteri harus mengundurkan diri dan PPP harus menunjuk seorang pemimpin yang baru," kata pimpinan Jamiat Ulema-i-Islam (JUI-F) Maulana Fazlur Rehman kepada wartawan saat konferensi pers di Islamabad, Selasa kemarin (28/12).

JUI telah menarik diri dari kepemimpinan koalisi dengan partai yang berkuasa Partai Rakyat Pakistan (PPP) setelah pemecatan salah satu anggotanya dari kabinet.

"Dia [Gilani] telah menyabotase proses rekonsiliasi antara mitra-mitra koalisi dan tindakannya telah menyebabkan ketidakstabilan politik di negeri ini," kata Rehman.

"Pemerintah berada di bawah tekanan dan presiden harus mengambil langkah ini."

Pernyataan pimpinan JUI ini datang sehari setelah Gerakan Muttahida Quami (MQM), partai politik yang dominan di Karachi, menarik menterinya dari koalisi pemerintah Sindh.

Keputusan MQM untuk keluar dari pemerintah akan menimbulkan pertanyaan baru atas stabilitas politik di Pakistan.

Sengketa ini juga memicu krisis politik di negara Asia selatan, di mana pemerintah yang dipimpin PPP mengambil alih pada tahun 2008.

Perkembangan datang di saat pemerintah di Islamabad sedang mencoba untuk mengatasi pertumbuhan militansi dan krisis ekonomi di negeri ini.

Liga Muslim Pakistan, partai terbesar kedua di Parlemen, baru-baru ini menyatakan bahwa tidak akan ada pihak yang akan menggulingkan pemerintah federal.

Analis politik tidak melihat adanya bahaya yang langsung kepada pemerintah yang berkuasa akibat penarikan diri dari koalisi. (fq/prtv)