Petinggi Ikhwan: Kelompok Islam Tidak Boleh Bersaing dalam Parpol

Pada simposium yang diselenggarakan pada hari Rabu lalu mengenai masa depan partai politik Mesir setelah revolusi, salah satu pemimpin Ikhwanul Muslimin Abul Fottouh menyatakan bahwa ekstremisme telah menodai Islam.

"Iran memaksa penggunaan jilbab oleh peraturan hukum dan Perancis melarang jilbab juga dengan hukum," katanya. "Kedua negara sama-sama bertindak ekstrim."

Fottouh juga mengatakan umat Islam harus memelihara kesatuan politik, dan dirinya menyatakan menolak konsep partisipasi umat Islam dalam partai politik sufi yang baru-baru ini akan didirikan.

"Kelompok Islam tidak boleh saling membentuk partai politik yang bersaing untuk kekuasaan," kata Abdel Moneim Abul Fottouh.

Ia juga mengecam umat Islam yang mengundang Koptik untuk bergabung dengan partai politik mereka dengan aturan yang sangat secara ketat untuk membuktikan bahwa mereka moderat.

"Mereka harus mengundang semua orang Mesir, terlepas dari agama mereka," katanya menegaskan.

Namun peserta simposium menghimbau para pemimpin Muslim Ikhwanul untuk mengklarifikasi aspirasi politik mereka.(fq/almasryalyoum)