Ponsel Pintar Bagi Para Jamaah Umroh di Ka'bah

Bagi jutaan peziarah Umroh maupun Haji yang mengunjungi tempat-tempat suci di Arab Saudi, kenikmatan tertinggi adalah mendapat posisi sholat paling dekat dengan Ka’bah dan mampu mendengar bacaan ayat-ayat suci Alquran oleh imam Al Masjid Al-Haram.

Namun berkat teknologi modern, setiap peziarah, bahkan bagi mereka yang sholat ratusan meter dari masjid itu sendiri, dapat menikmati lantunan ayat-ayat suci Al-Quran yang dibacakan imam Masjidil Haram sama dengan jamaah yang berada di masjidil Haram – melalui sebuah penemuan baru berupa suara dari ponsel.

"Ketika Anda berada sekitar tiga ratus meter dari imam, sangat sulit untuk mendengar suara dan mengikutinya dalam sholat," kata Sheikh Mansour Al-Amer, manajer Yayasan Hadiah Haji dan Umrah, kepada IslamOnline.net.

"Namun berkat ponsel pintar baru ini, sejarah telah berubah."

Lebih dari 50 ponsel berkualitas tinggi , yang disediakan oleh yayasan, telah terinstal dalam lima meter satu sama lain untuk mengirimkan suara ke ratusan ribu jemaah yang sholat di dalam dan di dekat Al Masjid Al-Haram.

Amer mengatakan sejumlah besar jamaah yang berduyun-duyun datang ke masjidl Haram setiap bulan Ramadhan telah menginspirasi mereka.

"Kebutuhan adalah induk dari penemuan ini."

Hampir tiga juta umat Islam datang ke Mekah selama bulan Ramadhan untuk melakukan Umrah.

Setelah jamaah berbuka puasa, kemudian dilanjutkan dengan sholat Isya serta Tarawih.

Lailatul Al-Qadr

Para peziarah memuji ide kreatif dari yayasan yang sangat membantu tersebut.

"Semua orang mencoba untuk sholat dekat dengan imam," kata peziarah Ayman Khalil, 40 tahun kepada IOL.

"Dengan ponsel pintar ini akan membantu orang menghindari berdesak-desakan di dalam masjid dan di dekat Ka’bah."

Bagi Amina Mohammad (75 tahun), ide baru ini mengakhiri kelelahan bagi para jamaah untuk berusaha menemukan tempat di mana mereka dapat mendengar suara imam secara jelas.

"Tidak ada masalah lagi sekarang," katanya.

"Saya dapat shalat pada malam di bulan Ramadhan di tempat manapun tanpa harus berdesak-desakan dan berebutan mencari lokasi sholat yang tepat."

Ponsel baru telah diuji pada malam tanggal 27 Ramadhan yang lalu dimana jutaan jamaah melaksanakan sholat dan berdoa dengan sepenuh hati pada malam yang diyakini sebagian besar kaum Muslimin sebagai malam Lailatul Qadr.

"Ya Allah kami memintadan mencari tempat perlindungan kepadaMu," kata salah satu isi doa Syeikh Abdul Rahman Al-Sudais yang disambut oleh jutaan jamaah dengan "Amin".

"Ya Allah jadikan perbuatan terakhir kami di dunia ini menjadi yang terbaik dari perbuatan terbaik kami saat bertemu dengan Mu."

Lailatul Al-Qadr adalah malam yang paling mulia di sepanjang tahun bagi kaum Muslim dan pada malam ini ayat pertama Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada malam itu.

Malam Lailatul Qadr jatuh pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan merupakan malam yang lebih baik daripada seribu bulan.

Beberapa ulama meyakini bahwa malam Lailatul Qadr adalah malam tanggal 27 Ramadhan.(fq/iol)