Riwayat Negeri Pembantu: TKW Indonesia di Saudi Capai 1 Juta Jiwa

Di Timur Tengah, citra Indonesia tidak hanya dikenal sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, tetapi lebih dari itu, Indonesia lebih dikenal sebagai negeri para pembantu (baldah al-khaddamah).

Di Saudi Arabia, misalnya, jumlah pekerja Indonesia diperkirakan mencapai 1 juta jiwa, 90 persen dari total prosentase tersebut adalah pembantu rumah tangga, dan dari 90 persen jumlah itu, 98 persennya lagi adalah perempuan. Demikian dilansir surat kabar berbahasa Arab Arabianbusiness (31/5).

Itu baru di Saudi Arabia, belum lagi jumlah tenaga kerja Indonesia lainnya–yang mayoritas menjadi pembantu, sopir, tukang kebun, dan lain-lain–di negara-negara Arab Teluk lainnya, semisal Oman, Emirat, Bahrain, Qatar, dan Kuwait, mungkin bisa mencapai 4 juta jiwa lebih: angka yang telah memenuhi syarat untuk mendirikan sebuah negara (jumlah penduduk Kuwait saja hanya 2,3 juta, Lebanon 4,2 juta, dan Israel 7 juta jiwa).

Naifnya lagi, Indonesia tidak hanya mengekspor pembantu ke di negara-negara Arab kaya, tetapi juga ke negara-negara Arab miskin seperti Suriah, Yordan, Mesir, dan Sudan, yang notabenenya pendapatan perkapita negara-negara tersebut sama dengan Indonesia.

Kenyataan ini tentu terasa sangat memilukan dan menyedihkan. Karena itu, bangsa Indonesia sendirilah yang dituntut untuk bekerja dan berjuang lebih keras untuk memperbaiki citra dan nasibnya di hadapan bangsa-bangsa dunia lain. Setidaknya, agar tidak dipandang sebagai bangsa pembantu rendahan oleh bangsa-bangsa lain. (gb/as)