Uskup Afrika: Gereja Afrika Juga tidak Steril 'Pedophilia' Seperti di Eropa

Beberapa minggu setelah skandal global pelecehan seksual dan penganiayaan anak oleh para pastor pedophilia mengguncang Vatikan, seorang Uskup Agung asal Afrika mengatakan bahwa Afrika belum kebal terhadap ancaman bencana yang sama terkait pelecehan seksual.

Uskup Agung Johannesburg Buti Tlhagale , yang memimpin keuskupan Katolik Afrika Selatan, mengatakan pada hari Rabu kemarin (7/4) bahwa Afrika bisa jadi "mengalami bencana yang sama" berupa pelecehan seksual yang baru-baru ini terungkap di seluruh Eropa.

"Apa yang terjadi di Irlandia atau di Jerman atau Amerika telah mempengaruhi kita semua. Bisa jadi perilaku menyimpang para pastor di Afrika belum terungkap oleh media seperti di bagian lain dunia," katanya.

Namun Tlhagale tidak memberikan rincian jelas tentang kejadian tertentu terkait pelecehan seksual di gereja katolik yang ada di benua Afrika.

Pernyataan uskup Afrika ini datang menyusul terungkapnya kasus baru peristiwa pelecehan seksual pada Rabu kemarin (7/4) oleh gereja di beberapa komunitas kecil katolik Norwegia.

Georg Müller, mantan calon uskup Katolik Trondheim, mengakui telah melakukan pelecehan seksual di bawah umur.

Korbannya adalah seorang anak paduan suara yang sekarang berusia 30-tahunan. Mantan penyanyi altar tersebut dikatakan telah mendapatkan kompensasi finansial dari Gereja, dan meminta namanya tidak disebutkan.

Meskipun ia memberikan sedikit penjelasan pada saat pengunduran dirinya, bahwa keputusan pengunduran dirinya itu karena ia merasa tidak cocok menduduki posisinya karena berperilaku pedophilia.

Bagaimana dengan gereja-gereja Katolik di Indonesia?(fq/prtv)