Eramuslim – Seorang jenderal kenamaan Amerika Serikat di US Central Command menyebut Syiah Iran bertanggung jawab atas 90% kekacauan yang terjadi di kawasan Timur Tengah dan kawasan Teluk, meskipun telah menandatangani kesepakatan nuklir.
“Tindakan dan gerak-gerik milisi Syiah Iran di kawasan Teluk masih menjadi perhatian Amerika Serikat, termasuk perkembangan industri pertahanan mereka yang menjadi perhatian serius Barat,” ujar Jenderal Joseph Votel dalam keterangannya hari Selasa (30/08).
Jenderal Joseph Votel melanjutkan, “Iran adalah satu-satunya negara di kawasan Timur Tengah yang bertindak diluar kebiasaan, dan tidak ada negara lainnya di kawasan seperti Iran.”
Menurut Jenderal Joseph Votel, Pasukan Pengawal Revolusi Syiah Iran adalah pihak yang harus diwaspadai karena ancaman permusuhan dan tindakan provokatif yang diterbarkan di kawasan Timur Tengah.
Dalam konteks lain, Jenderal Joseph Votel menekankan bahwa perebutan kota Mosul di Irak dari tangan milisi Negara Islam akan mulai dilancarkan sebelum akhir tahun 2016 mendatang. (Skynewsarabia/Ram)