Anak Bangsa Ini Banyak Yang Cerdas, Namun Sayang Birokratnya Jahil Plus Bahlul

seloEramuslim.com – Mobil listrik tipe sport yang bernama “SELO’,  beberapa waktu lalu sempat menjadi daya tarik masyarakat Indonesia. Berbentuk sedan, berwarna kuning, sporty dan futuristik, mobil tersebut merupakan pengembangan terbaru mobil listrik yang dipelopori oleh Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan dan enginer Ricky Elson.

Setelah dua tahun, Ricky sebagai pengembangnya kembali berniat untuk mengembangkan Selo generasi selanjutnya. Dan sayangnya, setelah dinyatakan tidak layak produksi di Indonesia, negeri tetangga akan mengambil alih pengembangan mobil tersebut. Dalam status media sosialnya, Ricky Elson mengungkapkan ‘M’ (Malaysia) menjadi negara yang menyatakan minatnya untuk mengajak kerjasama Ricky bersama tim nya untuk mengembangkan mobil listrik tersebut.

Mengapa Ricky memilih untuk menyebrang ke negeri sebelah, demi mengembangkan mobil listrik generasi terbarunya? Berikut cerita atau lebih tepatnya curhatan Ricky Elson seperti dilansir Liputan6.com dari laman facebook milik Ricky :

“Jangan bilang ini tak Cinta”

2 Tahun lebih berlalu,

Sejak pengembangan pertama Mobil ini.
dan semenjak itu,
Ide ide pengembangan Generasi Baru
dan Mesin mesin yg baru
terus berputar didalam kepala ini.
Serasa berat menahan mimpi
yang harus saya dikubur sejenak
didalam kolam kolam Lele di Ciheras,
dibawah jerami kering tua,
penutup benih bibit Jahe..
Namun dalam hati terus memendam hasrat
untuk terus berkarya,
meski tak mudah…

Kelanjutan dari pertemuan dgn seseorang di KL,
8 bln yg lalu
hari ini dapat kabar,
ada keinginan keras mereka
utk pengembangan Mobil Listrik,
bersama team kami.

hemmmm,
akankah pembeli Prototype
Next Generation Of
“SELO” the Electric Car
(baca : Membiayai produksi next Prototype)
berasal dari Negara Tetangga (M)?
ini bukan menjual diri.
Karna kami harus terus berkarya.

saya insyaaAllaah bersedia,
jika ini pilihan jalan yg realistis
untuk kami melanjutkan “karya” ini.
Meski ini jalan berputar,
untuk negri kami kelak.
Meski Pahit.

syarat
Proses Pembuatan tetap harus
di Indonesia.

semoga ada pilihan lain.

Ditulis:
20150830, Macet menuju CiTos

Setori in Ngeri ku,
Disini, mengembangkan EV
malah dikejar kejar untuk jadi Saksi oleh
sebuah Instansi.

——

Betapa miris hidup di negeri kaya raya ini. Banyak sekali anak-anak bangsa ini yang cerdas-cerdas, namun tidak diakui atau diapresiasi oleh pemerintahnya sendiri, sehingga mereka terpaksa melanjutkan karyanya di negara lain. Sepertinya memang di nenegri ini harus potong generasi, semua birokrat diganti dengan anak-anak muda, dan biarkan saja generasi tuanya menjadi penonton. Hanya saja, banyak generasi tua di negeri ini malah masih merasa menjadi ABG dengan senyum genit dan kerakusannya akan dunia. (rd)