Menyikapi Boss Arogan

Istighfar membuat mas Afwan tidak takut dipecat, tidak takut kehilangan rizki, walaupun si Boss seenaknya Menzalimi

Sebuah Adaptasi dari Kisah nyata, Nama-nama dan alur cerita sudah diganti untuk menjaga privasi tokoh asli"

Mas Afwan (bukan nama sebenarnya) seorang Guru Bimbingan Belajar ParuhWaktu/Honorer, status Honorer kadang dipandang enteng oleh beberapa oknum Perusahaan Bimbel tempatnya mengajar.

Mas Afwan masih bujangan, dan dalam proses memilih istri, sehingga Mas Afwan kadang-kadang memanfaatkan waktu libur untuk berkenalan dengan akhwat yang akan dilamarnya, walaupun dia di Luar kota, suatu ketika semua lembaga Bimbel libur menjelang hari raya, Afwan menjadi lupa, benar benar lupa bahwa ada satu bimbingan belajar yang tidak libur.

Afwan benar-benar kaget ketika duduk santai dan gembira di bus antar kota, beberapa jam akan bertemu calon istrinya, tiba tiba handphonenya berdering saat Bus menjelang masuk Tol, "Pak Afwan, dimana? Ini murid-murid sudah menunggu, saya nggak enak ini sama murid" Kata David, yang berjabatan Manager

"Astaghfirullah, waduh saya lupa…, saya sedang di Bis mau ke keluar kota pak, saya benar benar lupa, karena semua tempat saya mengajar libur, sampai membuat saya lupa kalau di tempat bapak tidak libur," Jawab Afwan

"WADUH GIMANA SIH KAMU, saya kan tidak enak sama murid-murid" Kata Pak David mengulang kekesalannya

"habis bagaimana Pak kalau bis ini masih dekat saya turun dari bis ini, kalaupun saya pulang sudah selesai jamnya, bagaimana pak? Tolong Pak David memberi soal/tugas saja pada siswa tanpa bimbingan, nanti hasilnya saya yang periksa " Jawab Afwan

"iya tapi jangan begitu lagi" Kata Pak David

"Iya Pak maaf" jawab Afwan yang mendengar suara gagang telepon ditutup dengan keras seperti dibanting.

Bunyi gagang telepon dibanting membuat Afwan tak enak hati dan mengirim sms : "maaf pak, mhn dg maklum pak, bertahun-tahun saya mengajar baru sekali ini saya benar-benar lupa begini, biasanya juga saya hadir 30menit sampai satu jam sebelum kelas dimulai, maaf pak"

Sms itu tidak dibalas Pak David

Afwan jadi teringat ketika itu Perusahaan Bimbel juga melakukan kesalahan dengan Meliburkan diri tetapi Pak David Alpa (lupa) memberitahu Afwan dan murid-muridnya sehingga muridnya duduk melongo menunggu Rolling Door di buka, dan setelah Afwan menelepon menanyakan kenapa TuTUp, ternyata mendapat jawaban Libur, karena Pak David/Pimpinan dan Karyawan Perusahaan sedang senang-senang darma wisata. Saat itu Afwan memaafkan dengan sabar tanpa rasa kesal seperti kesalnya David dengan Lupanya Afwan. Sungguh tidak adil.

Di sepanjang perjalanan, Bus melaju cepat menyusuri jalan tol, sambil memandang Jalan yang lurus, Afwan duduk di dekat pak Supir, Afwan merasa sedih hanya karena Lupa, sebagai sifat alami manusia tetapi, karena David itu pimpinan/manager cabang berhak marah dan kesal seolah menolak permintaan maafnya, tetapi sebaliknya Afwan tidak marah, benar-benar tulus memaaafkan David yang juga Lupa mengecewakan Afwan dan Murid-murinya yang kecewa menunggu rolling door dibuka sambil melongo di emperan Ruko tempat bimbingan belajar itu berada.

Afwan terus berdoa dan beristighfar dalam perjalanan untuk berkenalan dengan calon istrinya.

Sejak peristiwa "LUPA" itu, Pak David tidak pernah memberi jadwal mengajar baru, walaupun sudah sebulan dua bulan Afwan menanyakannya, Saat itu kantong Afwan menipis untuk membayar uang Kost. Afwan merasa Pak David memecatnya secara sepihak, begitulah nasib Guru Honor bila bertemu sosok Mr Arrogan seperti Pak David, bila Mr Arrogan kepepet butuh guru, maka Mr Arrogan akan kembali meminta tolong Pak Afwan. mr arrogan akan Memecat seenaknya, merekrut seenaknya.

Afwan beristighfar sesering mungkin, sisa uang yang masih tersisa, sebagian disisihkan ke tromol yang tersedia di Masjid untuk pesantren dan anak yatim.

Afwan terus berdoa Agar Allah mengganti rizki bimbel yang hilang, dan ternyata Allah maha kaya, maha mendengar doa hambanya yang terzhalimi. Afwan mendapat job menterjemahkan dokumen sebanyak 20 halaman dari kerabat dekatnya. Afwan tidak memasang tarif, setelah seminggu, terjemahannya selesai afwan mengira hanya dibayar 200 ribu, ternyata Uang dalam Amplop itu sebanyak 300ribu.

Lunaslah uang Kost Afwan, Allah maha kaya, Afwan makin yakin dan tak takut lagi pada pimpinan perusahaan yang sering arrogan dan menzholimi.

Mr Anas Ayahara