Potret Buram Keluarga dalam Kapitalisme

Sungguh miris memang hidup di zaman serba kapitalistik ini, semuanya diukur dengan materi bernama ‘uang’. Kesuksesan dan kebahagiaan keluarga diukur dengan uang. Pemikiran orang yang hidup sekarang sangat kental dipengaruhi pandangan kapitalis.

Istri Idaman

“Aku ingin istri yang cantik Ma, yang pintar dan bisa enak diajak diskusi, nyambung ketika bicara dan mudah dibawa masuk ke dalam acara keluarga, dan utamanya menerima kekurangan dan kelebihan kita Ma,” Anto memaparkan alasan kenapa sudah 32 tahun belum juga mau menikah.

Pesan Untuk Para Ibu

Jangan pernah menyalahkan keadaan yang sulit. Jangan pula mengeluhkan sikap anak yang terlihat nakal. Bukankah anak, senakal apapun, adalah amanah Allah untuk para orangtua? Mintalah kesabaran dan hati yang lapang. Hanya Allah yang mampu memberikan hidayah pada sang anak untuk juga mencintaimu.

Dicari Perawat Laki-Laki

“Gubrak,, aww,,, tolong suuus..”, di dalam ruang Unit Gawat Darurat, di rumah sakit Cipta Insan, seorang lelaki bertubuh besar nampak sangat bertenaga, terjatuh dari tempat tidur dan mengeluhkan bahwa kepalanya yang diperban seadanya oleh sang suster jaga

Mawaddah “Unlimit Love”

Pernah melihat? kakek nenek yang datang kepengajian, mereka sambil berpegangan tangan dan terlihat sangat bahagia padahal usia mereka sudah sangat tua, padahal keduanya sudah hidup berpuluh tahun, tapi seakan-akan mereka baru menikah kemarin-kemarin.

Ketika Para Suami Lupa Memikirkan Yang Satu Ini

Aku sudah gak tahu lagi, rasa sedih sepertinya sudah lewat, hari ini mantan istriku menikah dengan eks kawan SD-nya, bayangin setelah gak ketemu selama 25 tahun lalu, mereka reuni gara-gara facebook, hasilnya mereka merencanakan hidup bersama.

Sekretaris

Sekretaris ayahnya Intan, aku lihat bergandengan tangan dengan ayahnya Intan, mereka kemudian menyeberang jalan bersama-sama, tanpa mempedulikan kedaan orang disekitar, wah pokoknya mereka sudah sangat akrab sekali satu sama lain, mungkin mereka berpacaran kali yaa?

Rekonseptualisasi Poligami Kontemporer

Poligami merupakan pilihan sosial (social of changes), oleh karena itu tidak diperlukan campur tangan Pemerintah yang melampaui batas dalam perkara ini, apalagi dalam syariat Islam, poligami merupakan perbuatn yang dihalalkan

Bukan Pejantan Cantik

Lalu bagaimana dengan wanita yang kelaki-lakian, yang kemudian dalam msyarakat umum sering disebut dengan tomboy? Apakah sang wanita telah menyimpang dari kefitrahannya?Melihat beberapa ketimpangan kaum kita yang melenceng dari fitrahnya untuk mengulasnya.