Chinaisasi di Madrasah demi Kepentingan Siapa?

Eramuslim.com – Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi meminta kemampuan berbahasa Mandarin yang digunakan bangsa China dapat dikuasai siswa madrasah aliyah, selain bahasa Inggris dan Arab. Hal itu untuk meningkatkan daya saing lulusan sekolah tersebut. Direktur Kurikulum Sarana Prasarana Kesiswaan dan Kelembagaan Madrasah Kemenag, Ahmad Umar mengatakan bahwa Fachrul menginginkan itu karena menganggap penguasaan bahasa asing penting di masa kini.

Umar menjelaskan Fachrul ingin lulusan madrasah memiliki nilai plus di dunia kerja. Orang yang punya kemampuan berbahasa asing dinilai lebih mudah diserap dunia kerja. Khusus untuk bahasa Mandarin, Umar bilang bisa saja madrasah mengganti bahasa Mandarin dengan bahasa lainnya, seperti bahasa Jerman, bahasa Italia, atau bahasa Jepang.

Namun, Fachrul secara khusus mengusulkan bahasa Mandarin karena banyak dibutuhkan perusahaan saat ini. Umar menuturkan belum bisa menargetkan waktu penerapan perintah Fachrul tersebut. Kemenag berencana melakukan standardisasi kompetensi berbahasa bagi siswa madrasah sebelum lulus. Umar mengatakan masih menjajaki prosesnya. Sebagai permintaan Kemenag, Umar memastikan telah disiapkan. (cnnindonesia. Rabu, 08/01/2020).

Memperhatikan perkembangan global tidaklah salah. Justru dengan mengetahui perkembangan dunia, banyak hal-hal baru yang dapat dipelajari. Khususnya bagi kalangan muda terpelajar. Sebab kondisi lingkungan sekitar sangat mempengaruhi tumbuh kembang mereka di masa depan. Namun apa yang diusulkan oleh Kemenag terkait penambahan syarat kelulusan bagi siswa madrasah aliyah dengan kemampuan Bahasa Mandarin, tidak bisa diamini begitu saja. Karena alasan yang dikemukakan Kemenag perlu dikritisi.