Renungan G30S-PKI/1965, Harus Ungkap Strategi Global Cina dan AS atas Indonesia

Eramuslim.com – Kalau mau gelar seminar pelurusan sejarah 1965 baik anti pki maupun pro pki jangan fokus ke pki. Tapi fokus ke strategi global Amerika Serikat dan Cina untuk melumpuhkan basis basis kekuatan nasional Indobesia

Dalam konstalasi demikian, ironisnya sana sama bersepakat mendorong pki melancarkan aksi 30 September 1965. Mengapa?

Sebab kedua adikuasa itu untuk alasan yang berbeda sama sama memandang Sukarno sebagai ancaman.

Amerika dan blok barat memandang sukarno punya kontra skema menghadapi kapitalusme global berbasis korporasi. Apalagi waktu itu,Chairul Saleh yang sewaktu masih menjabat menteri pertambangan dan energi ditugasi Bung Karno untuk membuat RUU Migas yang mengatur agar perusahaan-perusahaan asing di tanah air harus dinasionalisasi.

Caltex dan Stanvac, merupakan perusahaan minyak raksasa AS milik dinasti John D Rockefeller, yang termasuk sasaran dari nasionalisasi kebijakan perminyakan pemerintahan Sukarno.  Sedabgkan Cina mencium gelagat di bawah Bung Karno Indonesia bisa geser Cina sebagai primadona Asia.

Kesaksian Ganis Harsono, mantan Juru Bicara Departemen Luar Negeri dan Wakil Menlu antara 1958-1965, dalam memoarnya bertajuk Cakrawala Politik Era Sukarno, Cina sangat menentang gagasan Bung Karno memelopori Konferensi Negara-Negara berkembang Conefo yang rencananya akan diselenggarakan pada Agustus 1966.

Pastinya Cina beranggapan bahwa jika Conefo 1966 itu berlangsung, maka Indonesia lah yang akan memegang kendali kepemimpinan di kalangan negara-negara berkembang. Apalagi salah satu agenda pokok Coneforo tersebut adalah membentukan Perserikatan Bangsa- Bangsa tandingan.