Ahmadinejad Kembali Tantang Bush Berdebat, Kali ini di PBB

Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad, kembali tantang Presiden AS George W. Bush untuk debat. Kali ini Ahmadinejad menantang Bush debat dalam pertemuan Dewan Umum PBB yang akan berlangsung akhir bulan ini.

Menurutnya, pertemuan Dewan Umum PBB merupakan tempat yang pas untuk berdebat, tanpa disensor dan seluruh dunia bisa menyaksikannya.

Gedung Putih belum memberikan responnya atas tantangan itu. Sebelumnya, Gedung Putih menyatakan menolak tantangan Presiden Iran untuk debat terbuka di televisi. Gedung Putih menilai tantangan itu sebagai upaya Iran untuk mengalihkan isu program nuklirnya.

Kantor berita Associated Press melaporkan, belum jelas, apakah Iran akan membuat permohonan resmi melalui saluran diplomatiknya ataukah pernyataan Ahmadinejad hari Rabu (6/9) itu, semata-mata hanya pernyataan provokatif dan terkadang bersifat konfrontasi, seperti pernyataan-pernyataannya terdahulu.

Tantangan itu merupakan sebuah sinyal dari Ahmadinejad, yang berupaya untuk memunculkan sebuah debat bagi dunia internasional tentang program nuklirnya dan tekadnya untuk mengabaikan paksaan Barat agar Iran menghentikan program nuklirnya.

Rabu kemarin, Iran membatalkan rencana pertemuannya dengan seorang pejabat tinggi Uni Eropa untuk membicarakan kontroversi program nuklirnya. Sementara Presiden AS, George W. Bush tetap berambisi untuk menghentikan program nuklir Iran yang menurutnya digunakan untuk membuat senjata nuklir.

"Saya tidak akan membiarkan ini terjadi. Dan presiden Amerika dimasa datang juga tak kan satupun yang akan membiarkan hal ini,"
ujar Bush.

Terkait dengan tantangan debat Presiden Iran di pertemuan Dewan Umum PBB akhir September mendatang, juru bicara Sekjen PBB menyangkal kalau pertemuan Dewan Umum PBB merupakan tempat yang pas bagi debat Ahmadinejad-Bush.

Markas besar PBB tidak memiliki fasilitas formal untuk acara debat, meskipun salah satu dari banyak ruangan yang ada di sana bisa saja digunakan untuk keperluan itu. "Saya hanya tidak ingin tenggelam dalam jalan ini, saya sudah memutuskan," kata Stephane Dujarric.

Ahmadinejad dijadwalkan akan menyampaikan pidatonya pada tanggal 19 September mendatang di pertemuan Dewan Umum PBB. Dalam rapat kabinetnya, ia sudah mengajukan usulan debat tersebut, yang juga dipublikasikan di situs resmi Ahmadinejad.

Presiden Iran itu mengatakan, tempat di PBB akan membuat seluruh rakyat AS dan penduduk dunia menyaksikan dan mendengarkan perdebatannya dengan Bush, dan Bush boleh membawa para penasehatnya.

"Kami siap berdiskusi tentang bagaimana cara mengelola dunia untuk mencapai keadilan, perdamaian, persahabatan dan menghilangkan kekerasan serta ancaman-ancaman," kata Ahmadinejad dalam rapat kabinetnya.

Dalam pidatonya di sebuah acara konferensi keagamaan pada hari yang sama, Presiden Iran mengatakan, tantangannya untuk berdebat sebenarnya untuk mengatakan bahwa periode di mana yang kuat menggertak yang lemah sudah bukan zamannya lagi. "Tetapi para pengusung demokrasi yang berbohong, menolak debat karena arogansi dan kurangnya logika mereka" katanya seperti dikutip Islamic Republic News Agency.

Pada kesempatan itu, secara tersamar Ahmadinejad melontarkan ancaman bahwa siapapun yang menolak undangan debat kemungkinan akan menghadapi nasib buruk. Namun Islamic Republic News Agency, tidak mencantumkan kutipan bagaimana persisnya pernyataan Ahmadinejad itu. (ln/HeraldTribune/AWN)