Al-Qassam: Kami Tidak Terikat Gencatan Senjata dengan Israel

Batalyon Izzuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas, yang paling ditakuti Israel menegaskan, pasukannya tidak akan menghentikan serangan terhadap Israel selama Israel masih menduduki wilayah Palestina.

Pernyataan ini dikeluarkan terkait aksi serangan rudal yang dinyatakan oleh Al-Qassam sebagai aksi serangan yang dilakukan oleh pejuangnya. “Serangan yang dilakukan pejuang Al-Qassam (19/3) dilakukan sebagai bentuk perlawanan dan pembalasan yang wajar dilakukan atas kekejian penjajah Israel dan pelanggarannya terhadap hak rakyat Palestina di Tepi Barat dan Ghaza beberapa waktu lalu, dengan menggunakan pesawat tempur, ” tandas Abu Ubaidah yang dikenal sebagai jubir Al-Qassam dalam sebuah jumpa pers.

Menurut Abu Ubaidah, “Brigade Al-Qassam tidak terikat dengan perjanjian gencatan senjata sampai Israel terikat dengan gencatan senjata juga, dengan menghentikan semua serangannya terhadap rakyat Palestina. ”

Ia juga mengatakan, bisa juga dilakukan gencatan senjata total bila beberapa syaratnya terpenuhi.

Lebih lanjut Ubaidah mengatakan, “Kami tak mengatakan pembalasan atas kejahatan Israel yang kami lakukan itu, adalah sinyal pertambahan kekuatan militer kami. Tapi ini memang hak perlawanan dan hak yang sah dari bangsa yang terjajah.”

Menurutnya, aksi itu tidak ditujukan pada pemerintah sebagaimana yang disampaikan sejumlah orang melainkan karena tabiat kondisi yang memang mengharuskan perlawanan. “Tidak mungkin bila musuh menyerang dan kami diam saja, ” tambahnya.

Menurut Abu Ubaidah, apa yang dilakukan Al-Qassam juga merupakan pemenuhan janji yang berulangkali disampaikan kepada rakyat Palestina di waktu sebelumnya, dan aksi perlawanan itu tidak akan dihilangkan. Bahkan langkah tukar tawanan terkait pembebasan kopral Ghilad Shalit pun tidak berarti Hamas akan melucuti senjata dan tidak melakukan perlawanan terhadap penjajah.

Al-Qassam menyatakan bertanggung jawab atas serangan yang dilakukan terhadap sejumlah imigran Yahudi di Timur Ghaza. Juga terkait serangan terhadap sejumlah tentara Israel dengan mortir beberapa waktu lalu. (na-str/pic)