Anak Syaikh Umar Abdul Rahman Tolak Ayahnya Dikaitkan dengan Al-Qaidah

Ammar Abdul Rahman, putra dari Dr. Umar Abdul Rahman (73 tahun), mantan pemimpin dari Kelompok Islam Mesir yang dipenjara di Amerika, mengatakan bahwa al-qaidah tidak ada hubungannya dengan ayahnya, dan menegaskan bahwa anggota Jamaah Islamiyah menolak metode kekerasan al-qaidah dan wacana media. Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam sebuah wawancara di televisi Al-Arabiya yang akan disiarkan pada hari Jumat ini (8/10).

Keluarga Syaikh Umar Abdul Rahman akan mengadopsi hanya cara-cara damai dan menjalani proses hukum untuk menuntut pemerintah AS melepaskan syaikh buta ini – yang menderita diabetes dan menderita tumor di pankreasnya – dan saat ini hidup dalam kegelapan penjara.

"Kami menolak dengan tegas dan Syaikh Umar Abdul Rahman juga menolak itu, yaitu penggunaan nama Syaikh dalam setiap tindak kekerasan yang dilakukan oleh al-Qaidah atau kelompok lainnya yang mengaku melakukan aksinya untuk menekan Amerika. Kami mengimbau Presiden AS untuk membebaskan Syaikh karena alasan kemanusiaan dan kesehatan. Syaikh sudah tua dan membutuhkan perawatan dan hukum di semua negara di dunia memungkinkan tahanan untuk keluar jika ia telah mencapai usia senja dan menjadi pasien yang mengalami sakit parah," kata Ammar.

Dia menjelaskan bahwa ayahnya, seorang ulama dari Al-Azhar yang meraih gelar doktor, dan telah mengeluarkan fatwa selama bertahun-tahun, sebelum penjara di Amerika, untuk tidak menggunakan kekerasan atau konfrontasi dengan pemerintah karena hanya akan menyebabkan banyak mudharat.Ketika Syaikh Dr.Umar Abdul-Rahman merevisi doktrin, Jamaah Islam di Mesir menyambut baik dan mendukung dan memberikan kontribusi bagi keberhasilannya.(fq/aby)