Parlemen Bulgaria Kecam Penyerangan terhadap Masjid Banya Basha

Parlemen Bulgaria mengutuk keras serangan terhadap jamaah umat Islam yang sedang shalat Jumat pada 20 Mei lalu di masjid Banya Basha luar kota Sofia.

Selama sesi pertemuan parlemen 27 Mei kemarin, semua anggota parlemen sebanyak 127 orang ini mendukung pernyataan yang mengutuk serangan yang dilakukan oleh aktivis kanan dari partai Ataka, mengatakan tindakan tersebut dapat menyebarkan kebencian etnis dan agama dan mengancam keamanan nasional, koresponden Press TV di Sofia melaporkan Jumat malam kemarin.

Pada shalat Jumat pada 20 Mei lalu, umat Islam diserang dalam sebuah langkah yang disengaja dan terorganisir oleh anggota partai Ataka dan pemimpinnya, Volen Siderov, yang merupakan calon dalam pemilihan presiden 11 Oktober mendatang.

Sajadah shalat dibakar, kupluk untuk shalat dipotong dengan pisau, batu dan telur dilempar ke arah jamaah dan beberapa orang mengalami luka berat akibat diserang.

Perdana Menteri Bulgaria Boyko Borisov mengatakan di parlemen, "Ketika kami berkuasa, ada spekulasi bahwa kami akan menghancurkan masjid dan memaksa umat Islam untuk menerima nama-nama Bulgaria, namun semua ini tidak akan pernah terjadi."

Para pakar menyambut deklarasi tersebut, mengatakan pernyataan itu menciptakan kesempatan bersejarah untuk membangun suasana yang non-rasis.

Margarita Ilieva dari Komite Helsinki Bulgaria mengatakan, dia yakin bahwa hal itu adalah pertama kalinya bahwa para pihak arus utama pemerintahan telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan mentolerir aksi kelompok ekstremis kanan.

Umat Muslim Bulgaria juga menyambut deklarasi tersebut, tetapi menegaskan bahwa janji-janji politik tidaklah cukup.

"Ini adalah sesuatu di luar politik Bulgaria. Ada banyak negara-negara Muslim di luar sana yang akan melindungi kami," kata seorang Muslim Bulgaria.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Bulgaria Tsvetan Tsvetanov meyakinkan publik bahwa penyelidikan menyeluruh sedang berlangsung dan para pelaku akan dihukum.(fq/prtv)