Ayman Al-Zawahri Serukan Umat Islam Bersatu Lawan Penindasan AS

Seruan tersebut disampaikan oleh orang nomor dua di al-Qaidah itu lewat rekaman video terbarunya yang diklaim berhasil "dicegat" SITE Institute, sebuah organisasi berbasis di Washington, yang kerjanya melacak penggunaan internet oleh kelompok-kelompok Islam.

Dalam rekaman video itu disebutkan, selain menyerukan agar umat Islam bersatu melawan penindasan AS, al-Zawahri juga menyatakan bahwa ke manangan kelompok Demokrat di AS tidak akan mengubah kebijakan negara adidaya itu.

"Rakyat (AS) memilih anda (Demokrat) karena anda menentang kebijakan Bush di Irak, tapi kelihatannya anda berjalan bersisian dengannya (Bush) ke arah jurang dalam yang sama, " kata al-Zawahri.

Dalam rekaman video itu, al-Zawahri juga kembali mengecam Presiden Palestina dan pemimpin Gerakan Fatah, Mahmud Abbas karena dianggapnya sudah mencoba men-sekuler-kan Palestina.

"Saya tidak mengajak mereka untuk bergabung dengan Hamas, Jihad Islam atau al-Qaidah, tapi saya hanya mengajak mereka untuk kembali kepada Islam untuk berjuang mendirikan sebuah negara Islam untuk seluruh Palestina dan tidak mendirikan negara sekuler yang hanya akan membuat senang AS, " tukasnya.

Lebih lanjut Al-Zawahri mengatakan bahwa Bush sudah gagal dalam perangnya di Irak. Ia menyebut kegagalan itu dan bangkitnya kembali Taliban di Afghanistan sebagai "peristiwa-peristiwa paling penting sepanjang tahun 2006 kemarin. "

"Orang-orang yang bekerjasama dengan AS di Afghanistan dan di Irak, akan ditinggalkan oleh AS begitu AS gagal, sama seperti yang dilakukan AS di Vietnam, " tegas al-Zawahri.

Ia mengingatkan negara-negara yang menjadi sekutu AS di Timur Tengah, khususnya Mesir, Yordania dan Arab Saudi "yang akan menuai hasil panen pahit" karena bekerjasama dengan AS.

Untuk itu ia menyerukan semua umat Islam, apakah dia "orang Kurdi, Aghanistan, Persia atau Turki" untuk bersatu melawan penindasan AS.

Rekaman video al-Zawahri yang dirilis Selasa (13/2), merupakan rekaman videonya yang keempat sejak awal tahun 2007. Video terakhirnya dirilis pada 22 Januari lalu, di mana ia mengecam rencana Bush yang akan menambah pasukan sebanyak 21. 000 orang ke Irak.

SITE Institute mengklaim berhasil "mencegat" rekaman video terbaru al-Zawahri itu sebelum dimuat di sebuah situs yang mereka sebut situs Islam militant dan kerap merilis pesan-pesan orang nomor dua al-Qaidah. SITE menyebut as-Sahab, sayap multimedia al-Qaidah yang mengaku telah membuat rekaman video berdurasi setengah jam lebih itu.

IntelCenter, organisasi di AS yang memonitor komunikasi terkait terorisme juga mengklaim mendapat rekaman video berisi pernyataan dan gambar al-Zawahri.

Sejauh ini belum ada konfirmasi soal keaslian rekaman video al-Zawahri yang diklaim SITE dan IntelCenter tersebut. (ln/Guardian)