CAIR Kecam Pelatih Polisi AS adalah Seorang yang Anti-Islam

Organisasi Muslim terbesar yang mengadvokasi kebebasan sipil di Amerika Serikat mengecam pemerintah AS yang menggunakan pelatih anti-Muslim untuk mengajar polisi.

Dewan hubungan Muslim-Amerika/Council on American-Islamic Relations (CAIR) telah mengirim surat kepada Jaksa Agung Eric Holder, mengkritik Departemen Kehakiman AS yang mempekerjakan pelatih anti-Muslim untuk mengajar polisi kota dan negara bagian, yang nantinya para polisi itu akan berurusan dengan komunitas Muslim.

Dalam suratnya, Direktur Eksekutif CAIR, Nihad Awad mengatakan secara terbuka bahwa kelompok Muslim mengecam Pusat Kebijakan Keamanan dijalankan oleh tokoh Islamophobia neo-konservatif, Frank Gaffney, yang telah dipekerjakan oleh Departemen Luar Negeri untuk melatih polisi negara bagian dan federal yang nantinya akan berhubungan dengan komunitas Muslim.

Dia berargumen bahwa menggunakan uang pembayar pajak untuk menyewa kelompok-kelompok ekstremis seperti itu, sama saja dengan sengaja memberi informasi yang salah terhadap orang yang mereka latih, dan hal ini harus dihentikan.

"Apa yang mengejutkan kami adalah bahwa mereka memberikan pelatihan kepada pemerintah, mereka yang memberitahu tentang Islam dan masyarakat Muslim di area kontra-teror dan memberikan gambaran kepada orang-orang yang akan melihat Islam sebagai musuh, dan komunitas Muslim sebagai musuh Amerika Serikat," kata Awad dalam sebuah wawancara dengan Press TV.

"Jadi, mereka memberi pemerintah, dengan informasi yang tidak akurat – informasi yang bias – dan kami percaya ini adalah kontraproduktif dan hal itu akan berdampak negatif terhadap kebijakan, sikap dan praktek dari instansi pemerintah penegak hukum di semua tingkat vis-a -vis terhadap masyarakat Muslim dan Islam itu sendiri. "

Ia mengeluh bahwa pemerintah AS mempekerjakan para pakar yang secara terbuka telah merendahkan penduduk Muslim, yang melihat mereka sebagai sebuah komunitas yang akan dijadikan tersangka, yang mengajar polisi adalah orang yang menyebut umat Muslim radikal terlibat dalam sebuah "jihad" di Amerika Serikat untuk mengambil alih negara.

Direktur CAIR menolak tuduhan dan meminta Washington untuk memastikan informasi yang diberikan kepada polisi dengan informasi yang akurat.

"Ada agenda yang dijalankan, aktivis anti-Islam, yang datang ke pemerintah dan mendapatkan bayaran dari uang pajak yang kami berikan untuk memberi informasi yang salah kepada pemerintah tentang populasi Muslim dan Islam secara umum."

CAIR mengatakan pihaknya berencana untuk mengirim surat ke departemen Pertahanan dan Keamanan mengeluhkan tentang praktek Islamophobia oleh Departemen Kehakiman.(fq/prtv)