Castro: NATO adalah Mafia Militer dan Obama adalah Pawang Ular

NATO adalah "mafia militer," sedangkan perang di Afghanistan adalah "genosida" dan Presiden AS Barack Obama layak untuk mendapat hadiah sebagai "pawang ular terbaik" yang pernah hidup, kata mantan pemimpin Kuba Fidel Castro.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan hari Selasa kemarin (23/11), dalam menanggapi pertemuan akhir pekan aliansi Barat di Portugal, manatn pemimpin Kuba Fidel Castro menyebut NATO sebuah lembaga agresif yang telah mengabaikan miliaran orang yang menderita kemiskinan, keterbelakangan, kekurangan pangan, perumahan, kesehatan, pendidikan dan pekerjaan."

Dalam artikel itu juga Castro menyebut NATO (singkatan dari North Atlantic Treaty Organization) sebagai "seekor burung pemangsa yang duduk di pangkuan kerajaan Yankee," yang digunakan oleh Amerika Serikat untuk melancarkan genosida pada perang Afghanistan."

Dia tidak mengacuhkan rencana ambisius yang diresmikan pada KTT Lisbon yang akan membuat pemimpin Barat menekan Kabul untuk mengambil alih keamanan pada tahun 2014, dan memprediksi mereka (barat) akhirnya akan menyerahkan kekuasaan kepada kelompok perlawanan Afghanistan, dalam kekalahan.

Amerika Serikat akan melalui fase sulit sebagai akibat dari eksploitasi perang dan menggunakan sumber daya besar media untuk mempertahankan, menipu dan membingungkan opini publik dunia," kata Castro.

"Obama sudah mengakui bahwa janjinya untuk menarik tentara AS dari Afghanistan bisa ditunda … Setelah dia menerima Hadiah Nobel, kita seharusnya memberi dia penghargaan dengan penghargaan sebagai "pawang ular terbaik yang pernah ada."

Castro, 84 tahun, salah satu tokoh tua komunis yang paling terlihat dan masih hidup saat ini, memimpin Kuba dari Revolusi 1959 sampai akhirnya ia mengundurkan diri karena alasan kesehatan pada tahun 2006, dan menyerahkan tampuk kepresidenan kepada saudaranya Raul Castro.(fq/timesofindia)