CIA Berikan Bantuan ke Kepolisian New York untuk Awasi Umat Islam AS

Sebuah laporan mengungkapkan bahwa Badan Intelijen Pusat AS (CIA) telah memberikan bantuan kepada Kepolisian New York (NYPD) untuk memata-matai warga Amerika, khususnya umat Muslim.

Sejak serangan 11 September, dengan bantuan yang "belum pernah terjadi sebelumnya" dari CIA, NYPD "dikirimi petugas yang menyamar, yang dikenal sebagai ‘alat penyapu,’ ke lingkungan minoritas sebagai bagian dari program pemetaan manusia," laporan sebuah investigasi oleh AP mengungkapkan.

CIA sendiri dilarang memata-matai warga negara AS.

Penyelidikan menunjukkan bahwa "alat penyapu" telah mengumpulkan informasi atas kehidupan sehari-hari warga di toko buku, bar, kafe dan klub malam.

Laporan itu menambahkan bahwa NYPD telah mempekerjakan agen intelijen yang dikenal sebagai "crawler masjid," untuk memata-matai Muslim dan memantau isi khotbah, bahkan ketika tidak ada bukti kesalahan.

Associated Press mengatakan laporan mereka berdasarkan dokumen dan wawancara dengan lebih dari 40 orang dan mantan Kepolisian New York serta pejabat federal.

Laporan menambahkan bahwa sebagian besar pejabat terlibat langsung dalam perencanaan dan melaksanakan operasi rahasia ini.

Laporan itu juga mengatakan bahwa NYPD beroperasi jauh di luar kekuasaannya dan melakukan target terhadap komunitas etnis yang menyelisihi aturan kebebasan sipil jika dilakukan oleh pemerintah federal.

Kelompok kebebasan sipil mengecam praktek tersebut dan menyerukan penyelidikan atas adanya laporan ini.

Menyusul permintaan penyelidikan oleh Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), Departemen Kehakiman AS mengatakan akan meluncurkan penyelidikan atas laporan tersebut.

"Hal ini berpotensi ilegal atas apa yang mereka lakukan," kata Gadeir Abbas, seorang pengacara staf CAIR.(fq/prtv)