Demonstran Mesir Bersiap Gelar Aksi "Jumat Ultimatum Terakhir"

Demonstran Mesir berkemah di ibukota dan kota-kota besar lainnya dalam upaya menyerukan demonstrasi massal pada hari Jumat ini (15/7) untuk menuntut pemerintahan sipil.

Para pengunjuk rasa mendesak untuk penyerahan kekuasaan oleh penguasa militer kepda pemerintah yang terpilih secara demokratis. Mereka juga bersikeras adanya persidangan langsung serta terbuka dari mantan pejabat rezim yang didukung AS Hosni Mubarak yang terlibat dalam pembunuhan demonstran selama revolusi yang dimulai pada bulan Januari dan mencapai puncaknya pada 11 Februari dengan penggulingan penguasa lalim tersebut.

Koalisi Revolusi Pemuda, kelompok oposisi, telah menjuluki demo hari ini dengan "Jumat ultimatum terakhir" untuk reformasi penguasa militer.

Pekan lalu, ribuan orang meluncurkan serangan terbuka di Lapangan Pembebasan Kairo dan di kota Suez, bersumpah untuk tetap melakukan aksi sampai tuntutan mereka terpenuhi.

Koalisi Pemuda negara itu telah memperingatkan bahwa penundaan dalam memuaskan tuntutan rakyat akan memperlebar kesenjangan antara dewan militer yang berkuasa dan kelompok revolusioner.

Koalisi muda revolusi juga mengadakan konferensi pers pada hari Kamis kemarin (14/7), menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Essam Sharaf.

Pernyataan mereka menyerukan dibentuknya pemerintah persatuan nasional yang baru dengan perdana menteri dipilih oleh konsensus dari semua kekuatan politik dan partai, terutama yang diwakili oleh aktivis di Tahrir Square.(fq/prtv)