Haniyah: Israel Ternyata Main-main soal Pertukaran Tawanan!

Sebelum PM Zionis Israel Ehud Olmert menolak syarat pertukaran tawanan antara Kopral Ghilad Shalit yang ditawan pejuang Palestina, dan tahanan Palestina di Penjara Israel, Ismail Haniyah sebenarnya telah mencium gelagat Israel main main terkait masalah pertukaran tawanan. Dan itu terbukti.

Haniyah dalam pernyataannya dalam konferensi pers dari Makkah Mukarramah saat ia masih menunaikan haji, mengatakan, “Ternyata Zionis Israel bermain-main dengan masalah pertukaran tawanan. Mereka tidak serius menyelesaikan penderitaan panjang yang dialami tahanan Palestina di penjara Israel.”

Mengomentari sikap Olmert yang membatalkan janjinya kepada Presiden Mahmud Abbas soal pembebasan tahanan sebelum hari raya Idul Adha, Haniyah mengatakan, “Sikap Zionis Israel adalah sikap basa basi, untuk memperpanjang perdebatan dan mengulur-ulur waktu. Mereka juga ingin mengambil keuntungan dari sejumlah pertemuan politis dengan pihak-pihak Palestina maupun Arab. Mereka berusaha menyelamatkan diri dari tekanan publik Israel. Terlebih setelah perang Libanon di mana Hizbullah mengalahkan telak pasukan dan keamanan Israel.”

Sebelumnya seperti diberitakan, Hamas melansir informasi soal kesepakatan baru di mana Israel mau menebus Ghilad Shalit dengan pertukaran seluruh tahanan Palestina di penjara Israel, dalam beberapa tahap. Ismail Ridhwan, jubir Hamas pada Ahad (31/12) menyebutkan bahwa proposal pertukaran tawanan mengalami kemajuan pesat. “Kami bicara tentang kemajuan yang terjadi, tapi bukan sesuatu yang final, setelah ada fasilitator dengan sejumlah saudara-saudara di Mesir. Masalah ini tergantung dengan pihak Israel.”

Namun demikian, Israel menafikan apa yang dinyatakan Hamas terkait masalah pertukaran tawanan. Reuters menyebutkan perkataan tokoh pemerintah Israel, “Setelah PM Ehud Olmert berdiskusi dengan sejumlah pejabat keamanan dan intelejen, disimpulkan permintaan Hamas masih terlalu besar dan karenanya ditolak. Belum ada kemajuan apapun.” Padahal sebelumnya, Olmert telah mengatakan, pihaknya siap melepas tawanan Israel jika Shalit dikembalikan. (na-str/pic,iol)