Mayoritas Warga Jerman Anggap Umat Islam Jerman Sebagai Beban

Mayoritas mayoritas masyarakat Jerman percaya bahwa umat Islam di negara yang memiliki lebih kurang empat juta kaum Muslimnya ini adalah merupakan beban ekonomi bagi Jerman, hal ini di dapat dari hasil jajak pendapat Kamis kemarin (30/9), menambahkan bahwa perdebatan soal imigrasi akan semakin berkecamuk dalam negara yang memiliki perekonomian terbaik di Eropa.

Survei, yang dilakukan oleh Institut Allensbach untuk Financial Times Deutschland, menunjukkan bahwa 55 persen dari warga Jerman berpikir bahwa umat Muslim "menelan biaya sosial dan finansial lebih banyak daripada yang mereka hasilkan secara ekonomis."

Hanya seperlima dari mereka yang disurvei meyakini sebaliknya. Kelompok Anti-Muslim di Jerman Timur merasa umat Islam merupakan beban depresi ekonomi, dimana 74 persen memiliki pandangan negatif.

Jajak pendapat itu menyusul adanya perdebatan yang dilakukan oleh anggota bank sentral Jerman, Thilo Sarrazin, yang telah memicu kemarahan ketika ia mengatakan negara itu sedang dibuat "lebih bodoh" oleh para imigran Muslim berpendidikan rendah dan tidak produktif.

Sarrazin akhirnya mengundurkan diri dari bank, namun kontroversi itu menimbulkan kekhawatiran bahwa tokoh populis karismatik kontroversial, seperti anggota parlemen anti-Islam Belanda, Geert Wilders – yang mendatangi Jerman akhir pekan ini – dapat memenangkan dukungan yang cukup memadai.

Namun, kebanyakan warga Jerman percaya bahwa mereka benar, seperti yang disarankan oleh jajak pendapat , dengan 60 persen mengatakan mereka setuju dengan tesis dari jajak pendapat dan 13 persen tidak setuju.

Ada 3,8 hingga 4,3 juta Muslim di Jerman, atau antara 4,6 hingga 5,2 persen dari populasi total penduduk Jerman, menurut data statistik pemerintah.(fq/afp)