Hizbut Tahrir Pakistan, Komitmen yang Tak Tergoyahkan

Dari sekian banyak gerakan politik Islam di Pakistan, hanya satu yang secara tegas dan konsisten menunjukkan penentangannya terhadap operasi militer yang ditujukan untuk menghancurkan Taliban yaitu : Hizbut Tahrir.

Pada 31 Mei yang lalu gerakan ini yang berarti ‘Partai Pembebasan" mengorganisir sebuah demonstrasi di seluruh Pakistan menentang tentara Pakistan terlibat dalam "Perangnya Amerika" melawan Taliban.

Juru bicara Hizbut Tahrir Pakistan – Imran Yousafzai mengakui bahwa partai politik Islam, Jamaat Islami juga melakukan demo yang sama menentang operasi militer Pakistan di lembah Swat. Akan tetapi menurutnya, para pimpinan partai dan jamaah Islam tersebut mengambil posisi ‘kompromi’ dengan semua menandatangani deklarasi mendukung operasi melawan militan Taliban.

Yousafzai mengatakan bahwa lebih dari 100 anggota HT Pakistan telah ditangkap selama demo yang mereka lakukan dan sampai saat ini masih di penjara.

Mantan presiden Pervez Musharraf pada tahun 2004 telah melarang kelompok ini atas dasar tuduhan salah seorang mantan anggota HT terlibat dalam sebuah rencana pembunuhan dirinya.

Hizbut Tahrir mengklaim mendapat banyak dukungan di Pakistan meskipun mereka dilarang.

"Mayoritas warga Pakistan menginginkan hukum syariah, hasil survey menunjukkan hal tersebut – meskipun ada yang melihat kaum pejuang taliban di lembah Swat menerapkan syariah secara kaku," kata Yousafzai.

HT berteori bahwa perang di lembah Swat lebih terlihat sebagai pesanan dari strategi Afghanistan-Pakistan presiden Obama, untuk memperpanjang perang di Pakistan.

"Apa yang mereka ingin lakukan adalah mengikat masyarakat dalam perang di pakistan sehingga mereka tidak menyerang pasukan ‘penjajah’ di Afghanistan," Yousafzai menambahkan.

HT, mengklaim memiliki ratusan ribu bahkan mungkin jutaan anggota di seluruh dunia, memiliki pusat jaringan di Asia, meskipun terdapat dasar yang lebih kuat berada di Indonesia. Mereka berjuang untuk tegaknya kembali Khilafah Islamiyah dan memiliki rencana untuk membentuk suatu negara Islam.

Para anggotanya terlibat dalam aksi-aksi demonstrasi dan juga mengadakan pertemuan publik secara besar-besaran serta membagikan selebaran-selebaran yang menjelaskan siapa mereka dan apa tujuan mereka. Pada tahun 2007 yang lalu ratusan ribu anggota dan simpatisan HT mengadakan konferensi internasional Khilafah di stadion gelora bung Karno Jakarta.

"Kami memiliki dua tujuan: Pertama, dalam jangka panjang – untuk menerapkan sebuah blueprint dari sebuah konstitusi Islam, yang telah kami buat. Kedua, kami mengkampanyekan di kota-kota besar dan mengajak masyarakat di jalanan untuk memaksa pemerintah untuk tidak menggunakan sistem Demokrasi." kata Yousafzai.

Gerakan ini menentang aksi kekerasan, bahkan Yousafzai mengatakan walaupun telah dibenarkan Jihad untuk melawan penjajah, namun hanya sebuah pasukan dari negara Islam lah yang dibolehkan untuk melaksanakan perlawanan berupa Jihad tersebut.

Gerakan Hizbut Tahrir didirikan tahun 1952 oleh seorang Palestina yang bernama Syaikh Taqiuddin Nabahani, seorang ahli hukum Islam di Haifa selama Mandat Inggris (1922-1948) di Palestina. Syakikh Taqiuddin Nabhani belajar Universitas Al Azhar Kairo dan konon pernah ‘tersentuh’ dengan gerakan Ikhwanul Muslimin Mesir.(fq/thenational)