Cegah Insiden di Norwegia, Inggris Pantau Ketat Kelompok Sayap Kanan

Perdana menteri Inggris telah menyerukan adanya pengawasan ketat terhadap kelompok sayap kanan Inggris, di tengah laporan bahwa pasukan keamanan Inggris mungkin tidak siap untuk mengantisipasi serangan ala Norwegia yang dilakukan teroris Kristen Breivik.

Perdana Menteri David Cameron menyerukan hal itu pada hari Senin kemarin (25/7) pada pertemuan Dewan Keamanan Nasional, di mana ia menuntut bahwa penyelidikan akan diluncurkan ke kelompok sayap kanan ekstremis di Inggris apakah mereka telah diberikan cukup pengawasan, setelah sayap kanan fundamentalis Kristen melakukan pembantaian di Norwegia pada hari Jumat pekan lalu dan menewaskan hampir 70 orang dalam penembakan, dan 8 lainnya pada pemboman sebelumnya di ibukota Oslo.

Para pejabat keamanan telah gagal memberikan perhatian penuh terhadap kelompok nasionalis sayap kanan termasuk Liga Pertahanan Inggris (EDL) dan Partai Nasional Inggris (BNP), karena mereka telah mengalokasikan semua sumber daya mereka untuk mengatasi risiko yang ditimbulkan oleh serangan yang terkait al-Qaidah dan ekstrimis Republik Irlandia.

Pada pertemuan Dewan Keamanan Nasional, disepakati bahwa polisi harus meninjau kegiatan EDL dan BNP untuk memastikan bahwa "ada tindakan yang dapat dilakukan untuk melindungi keselamatan orang di Inggris".

Pertemuan juga sepakat untuk terus memberikan dukungan teknis kepada pihak berwenang Norwegia.

Menteri Luar Negeri William Hague memperingatkan pada Minggu malam lalu bahwa pasukan keamanan Inggris mungkin tidak akan mampu menghentikan serangan teror bergaya Norwegia.

Hague mengatakan hal itu lebih sulit untuk mencegah kekejaman yang dilakukan oleh individu tertentu daripada mencegah serangan jaringan canggih seperti Al Qaidah, yang ia klaim masih menimbulkan ancaman terbesar bagi Barat.

"Kami akan memeriksa bahwa perhatian yang cukup diberikan untuk semua bentuk aksi terorisme. Anda harus memiliki pertahanan sebanyak mungkin di tempat anda karena Anda mungkin mendapat serangan," kata Hague kepada BBC.

"Tapi meskipun demikian – dan itu penting untuk menekankan hal ini – Anda tidak dapat menjamin dapat mencegah setiap serangan atau setiap jenis serangan", ia menambahkan.

Teroris Kristen Norwegia Anders Breivik mengatakan bahwa ia direkrut oleh dua warga Inggris dari kelompok ekstremis sayap kanan pada pertemuan di Inggris pada tahun 2002 yang dihadiri oleh tujuh orang lainnya.(fq/prtv)