Irak Akhirnya Dapatkan Hak Kendalikan Angkatan Bersenjatanya Sendiri

Setelah sempat tertunda, pasukan AS akhirnya menyerahkan kontrol angkatan bersenjata Irak pada pemerintah 1001 malam itu, Kamis (7/9)

Serah terima itu seharusnya dilakukan lima hari yang lalu, tapi dibatalkan menjelang detik-detik serah terima. Pihak Irak dan AS berusaha untuk menyelesaikan perbedaan-perbedaan pendapat atas dokumen-dokumen terkait serah terima itu.

Kedua belah pihak tidak mau menjelaskan apa yang menjadi ketidaksetujuan mereka. Mereka hanya mengatakan persoalannya hanya menyangkut persoalan prosedural dan bukan hal-hal yang substantif.

Juru bicara militer AS, Mayor Jenderal William Caldwell menilai serah terima tersebut sebagai peristiwa besar dan penting. "Jika anda kembali ke belakang dan memetakan peristiwa-peristiwa penting yang telah terjadi dalam formasi pemerintahan ini dalam mengambil alih kontrol negara ini, peristiwa besok adalah peristiwa besar," katanya pada Rabu kemarin.

Serah terima kontrol keamanan pada angkatan bersenjata Irak, merupakan hal yang vital bagi penarikan mundur tentara AS di Irak. Sejak invasi AS ke Irak tahun 2003, AS melarang sisa-sisa militer pada masa pemerintahan Saddam Hussein dan pasukan koalisi pimpinan AS, memberikan latihan pada anggota militer Irak yang baru.

Semenjak itu pula, tidak ada kejelasan kapan militer AS akan menyerahkan kontrol angkatan bersenjata yang dilatihnya itu pada Irak. Sampai hari ini, dalam upacara serah terima, Perdana Menteri Irak kini memegang tanggung jawab atas pasukan kecil angkatan laut dan udara, serta pasukan militer Divisi ke-8 Irak.

Belakangan ini, pasukan Divisi ke-8 berada di tengah-tengah pertempuran paling keras antara pasukan Irak melawan milisi Syiah. Mereka bertempur selama 12 jam di kota Diwaniya, 130 km selatan Baghdad. Dalam pertempuran itu, lebih dari 20 tentara dan 50 anggota milisi Syiah tewas.

Beberapa hari sebelum perjanjian serah terima, Komandan Divisi Brigadir Jenderal Othman al-Farhoud pada Associated Press mengatakan, pasukannya masih membutuhkan dukungan AS untuk hal-hal seperti bantuan medis, fasilitas penyimpanan dan kekuatan udara. (ln/aljz)