Israel Ancam Terpaksa Bertindak Jika Mesir Tak Juga Tutup Perbatasan

Dubes Israel di AS geram menanti sikap tegas Mesir yang hingga kini tak juga menutup total jalur perbatasan Mesir dan Ghaza, di Rafah. Iapun mengancam bila Israel kelak akan terpaksa bergerak memaksa Mesir bila tidak juga menutup perbatasan yang menurutnya menjadi ajang penyusupan senjata dan para pejuang dari Ghaza dan Mesir karena Ghaza sepenuhnya dikuasai oleh Hamas sejak Juni 2007.

Dubes Israel di AS, mengatakan bahwa Hamas kini mengimpor dana dan bahan peledak, alat-alat perang anti-tank, bom serta rudal masuk ke Ghaza. Ia juga menuding para pejuang Hamas berlatih di Iran atau di Libanon bersama kelompok Hizbulah yang kini telah masuk ke wilayah Ghaza.

Dihadapan pers ia menyatakan, bahwa sarana terbanyak dan masuk akal untuk berinteraksi dengan masalah Ghaza adalah Mesir, yang memainkan perannya untuk menguasai penuh perbatasan. “Kami berharap bisa sampai pada tahap Mesir bisa memproduk sistem baru yang bisa menghalangi masuknya para teroris ke Ghaza. Bila ini tidak terjadi, maka Israel terpaksa bergerak.”

Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya kini sedang mengkaji berbagai kemungkinan yang mungkin diambil Israel terkait target menghentkan rudal rudal pejuang Palestina ke arah Israel. Tapi pemimpin pejuang Palestina menegaskan bahwa rudal-rudal yang mereka tembakkan tidak lain merupakan pembalasan atas kekejaman Israel yang terus menerus diarahkan kepada rakyat Palestina. (na-str/iol)