Jet Jordan Serang Mujahidin Irak Sebagai Balasan Pembunuhan Kassasbeh

Planes belonging to the Jordanian Royal Air Force fly over the headquarters of the family clan of pilot Kasaesbeh in Karak“Jet tempur Yordania melintas di atas kota kelahiran pilot terbunuh oleh Mujahidin  Irak dan di atas ibukota Amman menandakan bahwa mereka telah menyelesaikan misi penyerangan dari Irak  pada hari Kamis “, televisi negara mengatakan tanpa memberikan lokasi serangan singkat  mereka, menurut laporan Reuters.

Namun, media pemerintah Syiah Irak klaim sepihak dan mengatakan bahwa serangan udara Yordania telah menewaskan sedikitnya 55 mujahidin Irak termasuk seorang komandan senior yang dikenal sebagai “Pangeran Niniwe.”

Jordan merespon ‘berat’ atas Mujahidin Irak  setelah eksekusi pilot angkatan udaranya secara dibakar hidup-hidup, dan  hanya beberapa jam setelah Raja Abdullah II bersumpah untuk membalas kematian Maaz al-Kassasbeh itu.

“Darah martir Maaz al-Kassasbeh tidak akan sia-sia dan tunggu balasan dari Yordania dan tentaranya setelah apa yang terjadi pada anak kami tercinta ,” kata Raja Abdullah II dalam sebuah pernyataan  pada hari Rabu.

Menteri Informasi Yordania, Mohammad al-Momani kepada AFP: Pemerintahan Amman saat ini  “lebih yakin dari sebelumnya untuk memerangi Mujahidin  Daesh.” Dan seorang juru bicara pemerintah mengatakan Jordan akan meningkatkan perannya dalam perang bersama gabungan koalisi pimpinan kufar AS terhadap kelompok mujahidin Suriah dan Irak.

Raja Abdullah II mempersingkat  kunjungannya ke Washington, kembali ke negaranya dan  mengadakan pembicaraan darurat dengan militer.

Tapi sebelum dia kembali ke Timur Tengah ia bertemu dengan Barack Obama, yang turut mengutuk pembunuhan pilot sebagai tindakan “pengecut dan kebejatan,” dan Obama menyatakan  “belasungkawa terdalam” , kata juru bicara Gedung Putih, kata Alistair Baskey.

Sementara itu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Islam radikal akan lakukan “kekejaman tidak mengenal batas, ancaman terbesar bagi umat manusia jika ekstrimis ini mendapatkan penguasaan senjata nuklir.”

Serangan udara terjadi hanya beberapa jam setelah Jordan mengeksekusi dua tahanan mujahidin , termasuk seorang Mujahidah Sajida sebagai respon pembunuhan Kassasbeh. (Arby/Dz)