Juri AS Ajukan Hukuman Mati bagi Terdakwa Kasus Serangan 11 September

Para juri pengadilan Zacarias Moussaoui menilai terdakwa yang berkewarganegaraan Perancis itu memenuhi syarat untuk menerima hukuman mati. Keputusan itu diumumkan pada Senin (3/4) pukul 16.00 waktu setempat.

Pihak pengadilan menyatakan, para juri sudah mengirimkan pesan pada Leonie Brinkema, hakim distrik di AS yang mengindikasikan bahwa mereka sudah membuat keputusan.

Fase pertama pengadilan untuk menentukan apakah Moussaoui memenuhi syarat untuk menerima hukuman mati sudah terlewati. Kini pengadilan akan memasuki fase kedua untuk menentukan apakah hukuman mati itu layak dijatuhkan pada Moussaoui, semuanya tergantung pada kesaksian dari para korban serangan 11 September 2001 lalu dan para keluarga korban.

Para juri akan mulai mempertimbangkan nasib Moussaoui pada hari Rabu (5/4). Selama melakukan pertimbangan yang mendalam, para juri hanya menanyakan satu pertanyaan, mencari definisi dari ‘senjata pemusnah massal.’ Karena satu dari tiga tuduhan yang diarahkan pada Moussaoui adalah ia terlibat dalam konspirasi penggunaan senjata pemusnah massal yang bisa membawanya ke hukuman mati.

Para juri mendapatkan informasi bahwa pesawat yang digunakan untuk melakukan serangan pada 11 September adalah sebuah misil yang dikualifikasikan sebagai senjata pemusnah massal.

Moussaoui dinyatakan bersalah pada akhir April lalu atas tuduhan berkonspirasi dengan Al-Qaidah dalam pembajakan pesawat dan tindakan kriminal lainnya.

Dalam persidangan itu, Moussaoui membantah tuduhan bahwa dirinya adalah bagian dari kelompok yang melakukan serangan 11 September. Moussaoui menyatakan bahwa ia dilatih untuk melakukan serangan lain, namun kemudian ia mengubah pernyataannya itu dan mengatakan bahwa pada hari terjadinya serangan ia seharusnya membajak sebuah pesawat yang diarahkan untuk menyerang Gedung Putih.

Moussaoui sendiri sedang berada di penjara ketika peristiwa 11 September terjadi. Namun jaksa penuntut berargumen para agen intelejen federal seharusnya bisa menggagalkan atau paling tidak meminimalkan serangan jika mereka mampu mengungkap dalam interogasinya bahwa Moussaoui adalah anggota Al-Qaidah termasuk rencana serangan terorisnya. (ln/aljz)