Karavan Ramadhan Akan Layani Ifthar Bagi Warga Belanda

Ada yang menarik pada bulan Ramadhan di negeri Belanda, muslim disana dengan menggunakan sebuah bis yang dihiasi dengan warna biru tradisional Belanda melakukan perjalanan dari satu kota ke kota lain untuk mengorganisir acara Ifthar (berbuka puasa) bagi ribuan umat Islam dan non Muslim demi menggalakkan toleransi selama bulan suci Ramadhan.

"Sebagian besar non Muslim tidak pernah merasakan makan malam dengan umat Islam ataupun sebaliknya," kata Aicha Lagha, ketua panitia festival Ramadhan kepada kantor berita Jerman Deutsche Presse Agentur (DPA) Selasa kemarin (8/9).

"Kami ingin mengubah hal ini."

Karavan Ramadhan akan melakukan perjalanan dari satu kota ke kota lain untuk mengorganisir dan melakukan acara berbuka puasa bersama diruangan terbuka.

Mereka yang ingin bergabung dengan acara berbuka puasa ini dapat mengajukan permohonan pada situs festival ramadhan, di mana umat Islam juga dapat mendaftar sebagai tuan rumah bagi orang lain.

"Kami akan memulai festival Ramadhan dengan acara makan malam dengan berbuka puasa bagi masyarakat miskin di Amsterdam," kata Lagha.

"Dari sana kami akan melakukan tur keliling negeri."

Sebuah studi yang dilakukan pada bulan Agustus lalu menemukan bahwa setengah dari warga Belanda cukup familiar dengan bulan suci Ramadhan.

Hal ini menjadi catatan bahwa 69 persen dari non-Muslim dan 74 persen kaum Muslimin mendukung gagasan untuk menggunakan Ramadhan sebagai waktu untuk meningkatkan dialog antar keyakinan.

Festival Ramadhan dimulai sejak lima tahun yang lalu sebagai inisiatif spontan yang dilakukan oleh sekelompok kecil umat Islam di Amsterdam.

Tetapi sejak saat itu, festival ramadhan menjadi kegiatan resmi yang didukung oleh pemerintahan kota Amsterdam dan Kamar Dagang Belanda.

Kegiatan ini juga medapat sambutan dan menjadi terkenal di seluruh negara Eropa.

"Sebuah kelompok inti dari sekitar 15,000 orang dari seluruh negara akan turut berpartisipasi," harap Lagha, yang saat ini tengah membagi waktunya antara bekerja sebagai seorang pekerja muda dan politisi lokal di Amsterdam.

"Untuk tahun ini festival Ramadhan diwakili dengan begitu banyak kota dan kami mengharapkan lebih banyak peserta yang akan berpartisipasi."

Lagha mengatakan beberapa politisi terkemuka, termasuk Menteri Integrasi Eberhard van der Laan, telah diundang dalam acara ifthar di Den Haag.

Lagha menghubungkan antisipasi partisipasi yang tinggi untuk tahun ini, dan tema yang diangkat kali ini menyoroti pesan Ramadhan bulan amal dan membantu orang miskin.

"Kemiskinan adalah topik universal yang melampaui batas-batas etnik dan agama. Krisis ini juga membuat isu panas," kata Lagha.

"Ini menjelaskan mengapa begitu banyak organisasi sosial dan gerakan politik Belanda ingin berpartisipasi dalam Festival Ramadan tahun ini."(fq/iol)