Kekerasan Rasial Meningkat di Rusia, Polisi Tangkap Ratusan Orang

Lebih dari 1.000 pemuda telah ditangkap di Moskow dalam operasi keamanan yang bertujuan untuk mencegah kerusuhan etnis lain di ibukota Rusia.

Rasisme yang cenderung menjadi Islamofobia telah meningkat di ibukota Rusia dan di tempat lain atas kehadiran semakin banyaknya orang dari daerah Kaukasus selatan, rumah dari berbagai kelompok etnis, sebagian besar dari mereka adalah Muslim.

Pada hari Rabu kemarin (15/12), polisi menangkap puluhan anak muda laki-laki dan perempuan di stasiun kereta Kievsky pusat Moskow di mana bentrokan besar dilaporkan sedang dijadwalkan akan terjadi, setelah adanya seruan bentrokan melalui internet.

Stasiun kereta Kievsky merupakan lokasi yang populer dengan banyaknya pedagang jalanan dari daerah Kaukasus.

Penangkapan dilakukan menyusul adanya bentrokan di ibukota Rusia di mana terutama penggemar sepak bola, meneriakkan kalimat "Rusia untuk Rusia" dan mengangkat lengan kanan melakukan hormat ala Nazi fasis.

Media Rusia telah membicarakan terkait adanya rumor bahwa beberapa orang dari wilayah Kaukasus mencoba untuk membalas dendam untuk kerusuhan hari Sabtu lalu yang menewaskan 1 warga Kaukasus, pada saat pemimpin masyarakat telah berulang kali menyerukan agar tenang sejak kejadian itu terjadi.

Awal bulan ini, anggota suporter tim sepak bola Spartak Moskow ditembak mati dengan peluru karet dalam bentrokan dengan penduduk asli Kaukasus di halte bus.

Bentrokan akhir pekan yang terjadi, pada saat pendukung Spartak menduga bahwa polisi korup telah menahan salah satu tersangka pembunuh rekan mereka, tetapi dibebaskan karena mereka memiliki pendukung kuat di Kaukasus.

Kelompok radikal rasis kanan-jauh rasis telah menjamur di Rusia setelah runtuhnya Soviet pada tahun 1991. (fq/prtv)