Mesir Tolak Komersialisasi Gambar-Gambar Piramida di Giza

Lembaga peninggalan benda-benda kuno Mesir menolak permintaan agar gambar piramida yang menjadi ciri khas negara Mesir, dicantumkan di perangko yang akan dicetak pihak pos Portugis.

Permohonan itu dalam rangka kompetisi untuk menentukan tujuh keajaiban dunia.

Kantor berita Middle East News Agency (MENA) mengutip pernyataan Zahi Hawass, kepala Urusan Peninggalan Benda-Benda Kuno Mesir yang mengatakan bahwa gambar-gambar piramida di Giza tidak diperuntukkan untuk perangko yang dicetak dengan tujuan komersil atau diikutsertakan dalam kompetisi yang tidak memiliki standar keilmuan.

Seperti diberitakan, New 7 Wonders Foundation yang berbasis di Zurich telah membatalkan keikutsertaan piramida di Mesir dalam kompetisi penentuan 7 keajaiban dunia, setelah mendapat kecaman keras dari pihak Mesir.

Awalnya, organisasi yang didirikan oleh sineas film campuran Kanada-Swiss, Bernard Weber, mencantumkan piramida-yang dianggap sebagai salah satu keajaiban dunia yang masih ada hingga saat ini-sebagai kandidat kehormatan. Sebagai kandidat kehormatan, publik tidak bisa memberikan suaranya untuk memilih piramida sebagai satu dari tujuh keajaiban dunia.

Yang bisa dipilih adalah salah satu dari 21 situs bersejarah dari seluruh dunia yang ikut dalam kompetisi tersebut. Di antaranya adalah Acropolis di Yunani, Patung Liberty di AS, Menara Eiffel di Prancis, Kremlin dan Lapangan Merah di Rusia.

Publik dunia bisa melakukan pemilihan melalui situs www.new7wonders. Com atau melalui telepon. Dan pengumuman pemenang kompetisi 7 keajaiban dunia akan diumumkan pada 7 Juli di Lisbon.

Kembali ke masalah piramida Giza, Hawass menganggap klaim panitia kompetisi yang mengatakan bahwa kompetisi itu sebagai polling terbesar yang pernah dilakukan di dunia, sebagai lelucon.

Hawas menyatakan, ia sudah meminta badan pendidikan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan PBB (UNESCO) untuk menugaskan sekitar 300 pakar peninggalan kuno dan kaum intelektual untuk memilih tujuh keajaiban dunia yang baru, berdasarkan kriteria keilmuan dan sejarah, dan bukan dari hasil polling. (ln/middleeastol)