Misyal Soal Kesepakatan Makkah: Saatnya Barat Akhiri Dukungan Pada Israel

Surat kabar Inggris pada Selasa (13/2) hari ini menurunkan sebuah artikel tokoh Hamas Khalid Misyal, yang mengajak dunia internasional untuk mempergunakan momentum Kesepakatan Palestina untuk mencabut embargo terhadap rakyat Palestina.

Misyal juga mengatakan bahwa kunci perdamaian dan peperangan di Palestina tergantung rakyat Palestina sendiri.

Dalam artikelnya yang dimuat The Guardian, Ketua Biro Politik Hamas itu menegaskan, Kesepakatan Makkah akan memberikan kesempatan kepada Barat untuk mengakhiri kebijakan provokatif dan mengakui hak-hak bangsa Palestina.

Di awal tulisan Misyal menjelaskan, era bersejarah baru pertikaian Palestina menuju kemerdekaan dan kebebasan telah dimulai. Ia juga menambahkan bahwa Kesepakatan Makkah akan memberi ruang menuju pemerintahan persatuan nasional pertama yang hakiki, dan semua faksi-faksi Palestina akan merekonstruksi dunia internasional setelah kehancuran yang dipaksakan penjajah Israel, dan kembali memulai gerakan untuk meraih hak-hak nasionalisme.

Di bagian lain tulisan itu ditegaskan, bangsa Palestina bertekad untuk menjadikan pertikaian internal sebagai bagian dari masa lalu, dan sebenarnya pertikaian internal tidak akan pernah terjadi kalau saja kekuatan-kekuatan internasional dan regional menghormati hasil Pemilu demokratis yang digelar Palestina tahun lalu.

Selain itu, tokoh Hamas yang tinggal di Damaskus itu mengatakan bahwa setelah kesepakatan Hamas-Fatah ini maka tak ada alasan lagi bagi dunia internasional untuk tidak mencabut embargo terhadap Palestina. Ditegaskan dia, kekuatan-kekuatan internasional harus tahu bahwa tak ada sanksi atau tekanan apapun yandg dapat memaksa rakyat Palestina untuk membuat mereka mundur dari perjuangan meraih kemerdekaan dan kebebasan.

Terkait gagalnya kesepakatan-kesepakatan terdahulu, Misyal menyebutkan itu karena di sana ada pemaksaan-pemaksaan untuk keuntungan Israel, dan pemaksaan agar perjuangan bangsa Palestina dianggap sebagai bagian dari tindak terorisme. Karena itu, imbuh dia, pengkotak-kotakkan elemen Palestina kepada kelompok moderat, ekstrim atau pencetus perdamaian dan teroris itu telah gagal.

Di akhir tulisananya Misyal meminta Barat agar cepat sadar dan tahu diri bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk memberi keuntungan bagi Israel, dengan kebijakan-kebijakannya yang brutal dan ofensif. Demikian juga tak menguntungkan bagi Barat untuk terus menerus menyokong Israel.(ilyas/aljzr)