Muslim Bulgaria Lakukan Shalat Istisqa, Tapi Bukan untuk Minta Hujan

Ribuan kaum Muslimin Bulgaria di kampung Donley Foden melakukan shalat istisqa. Mereka sudah rutin menggelar shalat istisqa setiap tahun, dan sudah menjadi tradisi shalat tersebut sebagai ajang berkumpulnya seluruh kaum muslimin untuk berdialog, dan sama-sama mendengarkan pengarahan dari para ulama. Meskipun, ketika itu mereka tidak sedang dalam musim kering, yang mengharuskan mereka melakukan shalat istisqa.

Di kampung Donley Foden, yang berjarak sekitar 180 km sisi timur kota Shofia, kaum Muslimin menggelar shalat istisqa bukan untuk meminta hujan, tapi sebagai tradisi yang biasa mereka lakukan untuk perkumpulan kaum muslimin. Mereka biasa mengadakan kegiatan itu pada pekan ketiga bulan Juni, setiap tahunnya. Itulah yang terjadi pada hari Ahad (18/6), di mana kaum Muslimin Bulgaria berkumpul dan menyiapkan sejumlah besar daging kurban, untuk dibagikan kepada mereka yang hadir melakukan shalat istisqa dari berbagai penjuru Bulgaria.

Rajab Qadi, salah satu peserta shalat istisqa mengungkapkan, “Makanan ini akan dibagikan karena Allah untuk dinikmati semua orang. Semua kaum Muslimin diundang untuk hadir dan memakan makanan, sambil berdialog dalam suasana yang menyenangkan. Semua orang mendapat sambutan.”

Dalam acara itu, sementara kaum Muslimin melakukan shalat istisqa, kaum Muslimat sibuk memasak makanan dan membagikan makanan ke para pengunjung.

Menurut Hasan Ali, Mufti wilayah Blofadev, tradisi yang dilakukan itu sudah sesuai dengan fatwa Blofadev. Sementara menurut Mas’ud Shabari, konsultan syariah Islamonline, shalat istisqa adalah berhimpunnya kaum Muslimin untuk meminta hujan saja. Dan tidak boleh dilakukan kecuali untuk tujuan meminta hujan kepada Allah swt dalam situasi kekeringan atau kemarau panjang. Ia menambahkan, asal ibadah itu adalah termasuk soal ketetapan waktu pelaksanaannya. Artinya, tidak boleh ditambah dan dikurangi sesuai selera sehingga tidak sesuai dengan aturan syariah.

Kaum Muslimin Bulgaria mewakili 12,2% dari total penduduk negeri itu yang berjumlah 7,8 jiwa. Kebanyakan mereka berasal dari Turki dan hidup dengan mata pencaharian berkebun.(na-str/iol)