Muslimah Berjilbab Diusir dari Bis di Inggris

Penyelidikan telah diluncurkan dalam menanggapi tuduhan oleh dua mahasiswi muslim bahwa mereka dilarang naik bius di kota London karena jilbab yang mereka kenakan.

Dua mahasiswi Muslim mengklaim bahwa sopir bis jalur Metro menolak mereka masuk ke bus, dan mengklaim bahwa mereka dapat menimbulkan "ancaman," surat kabar Independeny melaporkan itu pada hari Sabtu kemarin (24/7).

Salah satu wanita hanya mengenakan jilbab, sementara temannya, Atoofa, mengenakan niqab yang menutupi wajah.

Seorang wanita, yang bernama Yasmin, mengatakan kepada BBC, "Ketika saya pergi ke depan menunjukkan tiket saya, dia berkata, ‘Keluar dari bis." Saya menduga dia masih marah karena saya naik bus sebelumnya.

Dia berkata," Saya tidak akan membawamu pada bis ini karena Anda berdua merupakan ancaman. Saya akhirnya tersadar … ini mungkin serangan rasis."

Yasmin kemudian mulai memfilmkan sopir bis dengan ponsel mereka dan sopir bis itu menutupi mukanya dengan majalah. Saya berkata," Tidak apa-apa bagi Anda untuk menutup wajah Anda pada rekaman saya, dan juga tidak ada masalah untuk teman saya menutup wajah yang memang merupakan pilihannya."

Dewan Muslim Inggris sangat prihatin dengan adanya kejadian serangan rasis ini.

Jalur Metro kini telah meluncurkan investigasi "mendesak" atas insiden ini.

Atoofa, yang memakai niqab itu, mengatakan ia berharap sopir akan dididik tentang pengetahuan agama Islam daripada menyalahkannya, BBC melaporkan.

"Saya ingin dia mengerti mengapa kita memakainya dan saya pikir saya ingin minta maaf," katanya.

"Saya ingin dia duduk di sana dan bicara padaku tentang apa yang ia rasakan dan mungkin untuk memahami darimana kita berasal."(fq/prtv)