Nasyid Ala Al-Shabaab, Mengancam Serang Nairobi

Kelompok islamis di Somalia, Al-Shabaab ternyata bukan cuma bisa angkat senjata tapi juga bisa membuat lagu. Situs-situs kelompok jihadis di dunia maya memposting lagu bergaya nasyid yang diklaim dibuat dan dinyatakan oleh para pejuang Islam itu.

Syair lagu nasyid tersebut berisi ancaman serangan ke Nairobi, ibukota Kenya untuk membalas perlakuan polisi negara itu terhadap komunitas Muslim di Kenya. Inilah kutipan syair nasyidnya:

"Kita sudah sampai di perbatasan,

kita akan masuk ke Kenya,

Insya Allah kita akan sampai di Nairobi.

Jika sudah sampai di sana, kita akan bertempur ..

Kita akan membunuh, kita punya senjata, senjata yang cukup..

Pasukan yang beriman sedang dalam perjalanan, perlahan kita maju, Insya Allah kita akan sampai di sana."

Lagu itu dinyanyikan dalam gaya acapela diselingi dengan untaian pidato dan suara tembakan yang mengiringi lagu. Dalam lagu itu, disebut-sebut nama pemimpin Al-Shabaab, Syaikh Mukhtar Abu Zubair yang belum lama ini mengeluarkan pernyataan bahwa kelompoknya beraliansi dengan Al-Qaida pimpinan Usama bin Ladin.

"Abu Zubair, ayo maju, kita tidak akan menyerah. Allah bersama kita. Abu Zubair kami mencintaimu. Allah menjagamu, Abu Zubair terus bergerak sampai kita berada di Roma," demikian perikan bait nasyid Al-Shabaab.

Kelompok islamis Al-Shabaab yang melakukan perlawanan terhadap pemerintahan transisi di Somalia yang didukung Barat, sudah berulangkali menyatakan ketidaksenangannya pada pemerintah Kenya yang dianggap ikut mendukung pemerintahan transisi Somalia. Kenya menawarkan bantuan pasukan untuk menghadapi gerilyawan Al-Shabaab.

Kenya harus menanggung resiko atas sikapnya itu karena berulangkali menyatakan kekhawatirannya akan tindakan balasan dari Al-Shabaab. Tapi belakangan ini, Kenya menuding Al-Shabaab terlibat dalam aksi unjuk rasa yang berakhir dengan bentrokan antara pengunjuk rasa dari komunitas Muslim dengan aparat keamanan Kenya.

Buntut bentrokan itu, pemerintah Kenya memerintahkan untuk melakukan penyisiran terhadap komunitas Somalia dan menangkap ratusan orang Somalia di Kenya.

Aksi unjuk rasa komunitas Muslim di Kenya yang terjadi tanggal 15 Januari lalu di depan sebuah masjid di Nairobi, dipicu oleh penangkapan terhadap imam asal Jamaika yang dilakukan polisi Kenya. Kenya menangkap imam Abdullah Al-Faisal dengan tudingan bahwa imam Al-Faisal terlibat dalam aktivitas radikal dan memutuskan untuk mendeportasi imam yang pernah ditahan di Inggris itu ke negara asalnya.

Penangkapan itu memicu kemarahan komunitas Muslim di Kenya dan Somalia. Dalam situs yang menjadi kepanjangan tangan Al-Shabaab disebutkan, "Para mujahidin di Somalia marah atas rencana deportasi seorang imam yang dihormati."

Situs itu juga memposting nasyid yang diklaim dibuat dan dinyanyikan oleh para militan Al-Shabaab. Namun pihak Al-Shabaab sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi tentang beredarnya nasyid yang isinya provokatif itu. (ln/yn/iol)