Obama Tunjuk Seorang Hafiz Quran Sebagai Wakil AS di OKI

Presiden AS Barack Obama menunjuk seorang utusan khusus AS untuk Organisasi Konferensi Islam (OKI). Penunjukkan itu diumumkannya lewat pesan yang direkam dalam kaset video yang disampaikan dalam acara Forum AS-Dunia Islam yang berlangsung di Doha, Qatar.

Obama berharap penunjukkan Rashad Hussain sebagai utusan khusus AS di OKI akan meningkatkan hubungan dan kerjasama antara AS dan dunia Islam. "Hari ini, saya dengan bangga mengumumkan penunjukkan utusan khusus saya untuk OKI, Rashad Hussain," kata Obama dalam rekaman videonya.

Hussain menggantikan Sada Cumber, seorang pengusaha asal Texas yang dipilih oleh Presiden George W. Bush sebagai utusan pertama AS untuk OKI.

Obama mengatakan, Hussain adalah seorang pengacara berprestasi dan salah satu staf Gedung Putih yang akrab dengannya dan ia percaya. Rashad, tambah Obama, berperan besar dalam meningkatkan hubungan AS dan dunia Islam seperti yang ia katakan dalam pidatonya di Kairo bulan Juni 2008.

Obama mengakui misi yang akan dijalankan Hussain tidak mudah. Tapi ia percaya dengan kemampuan yang dimiliki Hussain, bisa membantu misi Obama untuk "memperbaiki" hubungan AS dengan dunia Islam.

Menurut Obama, Hussain sangat memahami dunia Islam, fasih berbahasa Arab dan seorang hafiz (penghapal) Qur’an. "Sebagai hafiz Quran, ia dihormati komunitas Muslim di AS dan saya berterima kasih karena ia mau menjalankan tugas yang penting ini," kata Obama.

Hussain adalah Muslim AS keturunan India dan ditunjuk menjadi salah seorang penasehat Obama pada tahun 2009. Ia pernah bekerja sebagai jaksa di Departemen Kehakiman AS dan menjadi asisten di Komite Hukum Senat AS dimana ia ikut berperan peninjauan kembali sejumlah undang-undang, salah satunya undang-undang Patriot Act.

Hussain menyatakan merasa tersanjung ditunjuk sebagai utusan khusus Presiden Obama untuk OKI dan berjanji akan melakukan yang terbaik untuk memperbaiki hubungan AS dengan dunia Islam. "Kita memiliki kesempatan untuk menjalin kerjasama yang menyeluruh dengan dunia Islam, lewat kerangka yang sudah diawali di Kairo," kata lulusan sekolah hukum bergengsi di AS, Yale Law School itu.

Hussain yang juga menyandang gelar master di bidang administrasi publik, bahasa Arab dan Studi Islam dari Univeristas Harvard ini menyatakan akan memperkuat kerjasama di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi dengan negara-negara Islam, terutama dengan 57 negara anggota OKI, organisasi pan-muslim yang yang berbasis di kota Jeddah, Arab Saudi. (ln/iol)