Operasi Pemalsuan Paspor Oleh Israel, Dunia Diminta Waspada

Kepolisian Uni Emirat Arab mengingatkan agar negara-negara di dunia waspada dengan agen-agen Israel, karena agen-agen Zionis itu lihai memalsukan paspor negara lain.

Kepala Kepolisian Dubai, Jenderal Dahi Khalfan Tamim mengungkapkan hal tersebut, Selasa (9/3) menyusul terungkapnya pemalsuan paspor sejumlah negara oleh para pelaku pembunuhan komandan senior Hamas di Dubai yang diyakini adalah para agen mata-mata Israel.

"Saya memberikan peringatan waspada, Israel sedang memalsukan paspor sejumlah negara Barat dalam skala yang luas. Kami menemukan paspor-paspor palsu setiap harinya," kata Jenderal Khalfan.

"Dunia internasional harus menghentikan tindakan pemalsuan dokumen-dokumen resmi yang dilakukan oleh para agen mata-mata Mossad (badan intelejen Israel-red)," tukasnya.

Kepolisian Dubai meyakini bahwa pelaku pembunuhan Mahmoud Al-Mabhuh, komandan senior Hamas di sebuah hotel di Dubai bulan Januari lalu aalah para agen intelejen Mossad. Sejauh ini, Kepolisian Dubai sudah mempublikasikan foto-foto 27 tersangka yang masuk ke negara Dubai dengan menggunakan paspor palsu. Diantara para tersangka, 12 diantaranya diduga menggunakan identitas orang lain dari negara Inggris, Irlandia, Prancis, Australia dan Jerman.

Hari Selasa kemarin, jaringan kepolisian internasional, Interpol kembali mempublikasikan satu nama baru yang menggunakan paspor palsu negara Australia. Dengan demikian, ada empat orang tersangka yang menggunakan paspor palsu dari Australia. Tersangka keempat, menggunakan paspor atas nama Krycer.

Menteri Luar Negeri Australia, Stephen Smith dalam pernyataannya juga mengatakan bahwa pelaku telah memalsukan paspor warga negaranya dalam konspirasi pembunuhan Al-Mabhuh. "Tidak ada informasi bahwa Mr. Krycer, dan tiga pemegan paspor Australia lainnya, terlibat dalam pembunuhan itu. Mereka telah menjadi korban pemalsuan identitas," tukas Smith.

Pada hari yang sama, Interpol mengeluarkan lagi 16 surat perintah penangkapan terhadap para tersangka pembunuhan Al-Mabhuh. (ln/prtv)