Para Imam Muslim di Australia Diminta Aktif Jadi Sukarelawan

Presiden Lebanese Muslim Association Tom Zreika mengajak para ulama Muslim di Australia untuk menjadi tenaga sukarelawan regu pemadam kebakaran atau regu penyelamat di pantai.

Ajakan itu, kata Zeika, sebagai upaya untuk memperbaiki citra warga Muslim di negeri Kanguru itu. Rencanya, ia akan membicarakan ajakannya ini dengan sejumlah ulama Muslim di Australia, akhir pekan ini.

Asosiasi warga Muslim asal Libanon ini, cukup berpengaruh di kalangan warga Muslim Australia. Menurut Zreika, citra wara Muslim di Australia sama tidak populernya dengan aliran komunis. Oleh sebab itu ia ingin memperbaiki citra warga Muslim dengan cara melibatkan mereka sebagai tenaga sukarelawan.

"Akan lebih baik melihat imam yang mengenakan sorban ikut membantu memadamkan api bersama-sama dengan para sukarelawan regu pemadam kebakaran, " ujar Zreika.

Menjadi sukarelawan regu pemadam kebaran atau regu penyelamat pantai, menurut dia, merupakan pekerjaan yang dihormati di Australia, negara yang sering mengalami kebakaran hutan dan warganya memiliki budaya pergi ke pantai.

Zreika juga mengkritik para ulama yang menentang aturan-aturan yang berlaku di Australia. Ia mengatakan, "Jika seorang imam merasa tidak mungkin baginya untuk mematuhi aturan hukum di negeri ini, dan melakukan pembenaran atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukannya, sebaiknya mereka langsung saja meninggalkan Australia. "

Baru-baru ini, Syaikh Taj Aldin-Al-Hilali, salah satu imam di Australia, membuat pernyataan yang membuat masyarakat negara itu berang. Al-Hilali menyebut perempuan yang memakai busana minim sebagai "seonggok daging yang terbuka" dan mengundang orang melakukan perkosaan. (ln/bbc)