Parlemen Spanyol Tolak Larangan Cadar

Parlemen Spanyol menolak proposal untuk mempelajari larangan burqa (cadar) di tempat umum, setelah sebelumnya larangan itu diterapkan di Perancis dan Belgia.

Pihak oposisi konservatif telah mengajukan rancangan resolusi yang meminta agar proposal pelarangan itu dipelajari oleh pemerintahan sosialis, namun permintaan itu telah ditolak dengan 162 anggota parlemen memilih larangan tersebut, 183 menentang, dan dua abstain.

Menurut Partai yang mendukung larangan, proposal diajukan "untuk membela martabat dan kesetaraan semua wanita" dan untuk memastikan bahwa wanita muslim tidak dipaksa oleh suami mereka untuk bercadar.

Sedangkan para penentang mengatakan: Larangan burqa akan melukai demokrasi dan melanggar hak-hak keagamaan, sedangkan pendukung pelarangan berpendapat hal itu terkait dengan masalah keamanan nasional dan mereka (yang bercadar) beradaptasi dengan kebiasaan setempat.

Beberapa analis berpendapat bahwa tujuan utama dari proposal tersebut adalah untuk memperkuat oposisi di tengah masalah ekonomi yang mellit pemerintah Jose Luis Rodriguez Zapatero.

"Proposal ini telah digunakan secara politik dalam mencari dukungan pemilu," ujar Mansur Escudero, Presiden Komisi Islam Spanyol.

Dia menambahkan bahwa terakhir kali ia melihat wanita bercadar di Spanyol adalah 10 tahun yang lalu di kota Marbella selatan, di mana beberapa orang Arab kaya memiliki rumah sendiri, dan wanita yang bercadar itu kemungkinan seorang turis.

"Hanya satu wanita yang saya tahu yang biasa mengenakan burqa yang pernah tinggal di kota selatan Cordoba dan meninggal sekitar satu dekade lalu."

Tak satu pun dari juru bicara oposisi mampu menyebutkan sebuah tempat di Spanyol di mana perempuan secara rutin mengenakan cadar menutupi wajahnya.

Partai Sosialis yang berkuasa menentang larangan tersebut, dengan alasan bahwa hal itu bisa memaksa perempuan bercadar yang tidak dapat melepas cadarbta untuk membuat salah satu dari dua pilihan yang sulit: Pergilah keluar di publik dan melanggar hukum atau tinggal di rumah sepanjang waktu dan menjadi benar-benar terisolasi .

"Kami ingin menghindari meletakkan perempuan yang tinggal di Spanyol dalam situasi di penjara ganda," kata Eduardo Madina, Sekretaris Jenderal Partai Sosialis.

Namun pemerintah mengatakan mereka mendukung larangan burqa di gedung-gedung pemerintah.

Akhir bulan lalu Barcelona menjadi kota besar pertama di Spanyol yang melarang cadar di gedung-gedung publik seperti pasar dan perpustakaan dan kota-kota kecil seperti Lérida dan Alvendrell – dan juga di Katalonia, Spanyol timur laut – telah mengambil langkah serupa awal tahun ini.(fq/islamtoday/aby)